AMERIKA SERIKAT - Menggelar acara debat calon presiden (capres) tidaklah murah. Hal itu dipahami setidaknya oleh tiga kampus di Amerika Serikat (AS) yang menjadi tuan rumah dalam rangkaian pemilu presiden AS 2012.
Lynn University di Boca Raton, Florida, misalnya, harus merogoh kocek hingga USD5 juta untuk menyelenggarakan debat capres AS final, 23 Oktober lalu. Hofstra University, di Hempstead, New York, tuan rumah debat kedua menggelontorkan USD4,5 juta. Angka itu sama dengan yang dihabiskan Hofstra untuk tim sepakbolanya pada 2009. Sayangnya, tim tersebut kini sudah dibubarkan. Sementara itu, Centre College di Kentucky mengeluarkan USD3,3 juta dalam persiapan menjadi host debat calon wakil presiden AS.
Mike McCurry, wakil ketua Komisi debat Capres, berkata kepada Daily Beast, banyak kampus "ketakutan" begitu mengetahui bahwa mereka kegiatan debat membutuhkan sedikitnya USD1,5 juta. Di luar fakta itu, dua kampus mampu menjadi tuan rumah debat capres AS hingga dua kali, yakni Hofstra (2008 dan 2012), dan Centre College (2000 dan 2012).
University of Denver menjadi kampus terbesar yang menyelenggarakan debat tahun ini. Biasanya, penyelenggara debat capres bukanlah perguruan tinggi besar dan tidak terlalu terkenal. Mereka mencoba mendongkrak popularitas dengan menyelenggarakan debat empat tahunan tersebut, termasuk dalam mencari potensi mahasiswa baru dan donasi alumni.
Contohnya, usia Lynn barulah 50 tahun. Kampus ini juga diketahui sedang berjuang dengan angka kelulusan yang di bawah rata-rata.
Sebelum Komisi Debat Presidensial dibentuk pada 1987, debat capres diselenggarakan di stasiun televisi atau auditorium. Meena Bose, direktur Pusat Peter S Kalikow di Hofstra University untuk Studi Kepresidenan Amerika berkata kepada Huffington Post, Kamis (25/10/2012) bahwa menyelenggarakan debat di kampusnya memberikan keuntungan pada proses kampanye.
"Lingkungan kampus adalah setting yang ideal karena, tentu saja, mereka menyentuh para pemilih muda. Dan dalam banyak kasus, para pelajar ini akan menggunakan hak suaranya untuk pertama kalinya," ujar Bose.