Stamford Bridge begitu angker bagi Manchester United. Terakhir kali The Red Devils menaklukkan Chelsea di markasnya itu 10 tahun lalu tepatnya pada April 2002. Saat itu MU sukses menang telak 3-0.
Dan akhirnya rekor buruk itu patah, Minggu 28 Oktober 2012. MU berhasil menang dengan skor 3-2. Anak asuh Sir Alex Ferguson mengejutkan tuan rumah dengan unggul 2-0 terlebih dahulu lewat gol bunuh diri David Luiz menit keempat dan Robin van Persie menit 12.
Kubu tuan rumah tak tinggal diam begitu saja. Mereka berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Juan Mata (44') dan Ramires (53'). Gol Javier 'Chiharito' Hernandez akhirnya memastikan kemenangan MU pada menit 75.
Hasil ini jelas bermakna penting bagi MU. Selain mematahkan rekor buruk di Stamford Bridge, Red Devils juga berhasil menorehkan noda pertama bagi The Blues musim ini. Inilah kekalahan perdana Chelsea di ajang Premier League.
Kemenangan ini memang belum mampu menggeser Chelsea dari singgasana. Namun setidaknya MU kini tinggal berselisih satu poin saja dari Chelsea. The Blues mengoleksi 22 poin disusul MU dengan 21 poin. Juara bertahan Manchester City yang belum terkalahkan di Premier League menyusul di peringkat 3, juga dengan 21 poin.
Kemenangan MU Diwarnai Kontroversi
Tensi pertandingan big match ini sedikit memanas karena Chelsea harus mengakhiri pertandingan dengan 9 pemain. Wasit Mark Clattenburg memberikan kartu merah pada Branislav Ivanovic menit 63. Derita kubu tuan rumah berlanjut setelah Fernando Torres menerima kartu kuning kedua menit 68.
Torres mendapat kartu merah setelah dianggap melakukan diving saat diganjal bek MU, Jonny Evans. Keputusan wasit itu disesali oleh manajer Chelsea, Roberto Di Matteo.
"Itu sangat jelas di mata semua yang menyaksikan laga. Torres seharusnya tidak layak mendapat kartu kuning kedua, itu pelanggaran mereka, dan seharusnya Evans yang mendapat kartu kuning," kata Di Matteo seperti dikutip dari situs resmi klub.
Pandangan berbeda diungkapkan oleh manajer MU, Sir Alex Ferguson. Pria asal Skotlandia itu menilai Torres memang sengaja melakukan diving.
"Dia bisa saja mencetak gol dalam situasi seperti itu. Inilah yang tidak saya mengerti. Saya tidak akan pernah melewatkan kesempatan ini. Tapi dia sengaja jatuh ketika bisa terus berlari. Dia pun mendapat kartu merah, dan itu kesalahannya sendiri," kata Ferguson seperti dilansir seperti dilansir thesportreview.
Selain itu gol kemenangan yang dicetak oleh Chicharito menit 75 juga bisa diperdebatkan. Pasalnya striker Meksiko itu sudah berada dalam posisi offside. Tapi wasit tetap mengesahkan gol tersebut.
"Dan memang gol penentu itu offside. Sangat memalukan laga ini ditentukan oleh perangkat pertandingan (wasit)," sesal Di Matteo.
Berbeda dengan kontroversi kartu merah Torres, untuk yang satu ini Fergie mengaku timnya sedikit diuntungkan oleh wasit.
"Yah gol kemenangan bisa saja diputuskan offside oleh wasit. Sehingga ini merupakan sedikit keberuntungan buat kami," kata Ferguson.
Chicharito dan Van Persie Teruskan Rekor
Terlepas dari kontroversi yang terjadi, laga semalam menjadi catatan yang spesial bagi Chicharito dan Robin van Persie. Kedua pemain ini mencatatkan tradisi sebagai pemain yang rajin membobol gawang Chelsea.
Dengan golnya yang dicetak semalam, Chicharito berhasil mencetak 5 gol dari 8 penampilan melawan Chelsea di semua kompetisi, dan 4 di antaranya dalam 5 laga terakhir.
Catatan spesial juga berhasil ditorehkan oleh Robin van Persie. Mantan striker Arsenal ini sudah mencetak enam gol di Stamford Bridge pada ajang Premier League, paling tajam dari penyerang tamu mana pun.
Sementara itu, nasib berbeda dialami bek Chelsea, David Luiz, yang total sudah mengoleksi dua gol ke gawang MU bersama Chelsea. Pemain bertahan asal Brasil itu memang mencetak gol di laga malam tadi. Tapi sayang, itu gol bunuh diri ke gawang sendiri.