Minggu, 23 September 2012 16:52 wib
SOLO - Sejumlah klub Divisi Utama di Jawa Tengah dan DIY memberi respon yang berbeda-beda atas kesepakatan Joint Committe (JC) seputar kompetisi musim depan. Dua kompetisi akan dilebur menjadi satu, namun baru akan digulirkan pada musim 2014-2015 mendatang. Selain itu, Indonesian Primier League (IPL) yang dikelola PT LPIS dan Indonesian Super League (ISL) yang dikela PT Liga Indonesia (LI) dianggap sah dibawah naungan PSSI.
Manager Persis Solo LPIS Joni Sofyan Erwandi menyebutkan, peleburan menjadi satu kompetisi jelas keputusan yang bagus. Namun, penggabungan liga yang baru diputar pada 2014 mendatang jelas membuat tim berjuluk Laskar Samberyawa ini bingung memilih. "Itu (peleburan dua liga) keputusan yang bagus. Namun lebih bagus lagi jika musim depan mulai digelar, bukan musim 2014 mendatang," ungkapnya, Minggu (23/9/2012).
Dia menilai, jika musim dua liga bisa dilebur akan memudahkan usahanya dalam menyatukan duo Persis, versi LPIS maupun versi LI. "Memang sudah ada wacana untk kembali bersatu. Jika musim depan liga hanya satu, maka sangat memudahkan bagi kita untuk bersatu. Tapi kalau baru dimulai 2014, itu memang menyulitkan," jelasnya.
Untuk itu, kata dia, managemen klub kebanggan warga Solo ini belum mengambil sikap kemana akan memilih kompetisi untuk musim depan. Sebelum memilih, sebenanya agenda prioiritasnya adalah menyatukan duo Persis. "Kalau keputusan dari JC seperti itu, maka kita abaikan dulu. Prioritas adalah Persis bersatu dulu, setelah itu baru memilih liga mana yang akan diikuti," ungkapnya.
Di kubu PSS Sleman yang musim lalu bermain di bawah kompetisi LPIS, baru akan menentukan langkah pada pekan depan. Saat ini, selain masih mencari informasi seputa konstestan di masing-masing liga, managemen klub berjuluk Elang Jawa ini akan segera mengumpulkan jajaran managemen. "Pekan depan mungkin sudah ada jawabannya, kemana PSS akan berkompetisi. Kita perlu membicarakannya dengan rekan-rekan managemen," Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS) Suparjiono.
Sementara klub yang berbasis di Cilacap, PSCS semakin mantap hijrah ke liga yang dikelola PT LI. Hal ini berdasarkan pertemuan pengurus dan managemen seputar masa depan klub berjuluk Laskar Nusakambangan itu. Pimpinan PSCS Farid Ma'ruf juga sudah berkomunikasi dengan Djoko Riono selaku direktur PT LI. "Ya, kemungkinan besar kita pindah ke PT LI karena lebih menguntungkan bagi PSCS," kata Pelatih PSCS Gatot Barnowo.
Menurut Gatot, respon dari PT LI sejauh ini positif terhadap keinginan PSCS ingin berkompetisi di liga yang dikelolanya. Salah satu pertimbangannya, selama ini untuk urusan gaji dan bonus, PSCS bisa mencukupinya secara mandiri tidak terikat dengan konsorsium. "Kita tidak terikat dengan konsorsium, karena untuk gaji pemain kita mandiri. Itu nilai lebihnya bagi PSCS menyeberang ke PT LI," kata dia. (Ridwan Anshori/Koran SI/fit)