Kita perhatikan bahwa semua perguruan tinggi yang ada di Indonesia setiap tahun terus mewisuda puluhan ribu sarjana. Namun tidak semua lulusan tersebut dapat terserap dalam dunia kerja. Kondisi makro baik nasional maupun regional menunjukkan masih banyak sarjana yang menganggur. Hal itu karena para sarjana ini cenderung berharap mendapat pekerjaan menjadi pegawai (PNS) dan pegawai dalam industri besar. Mereka akan mencari pekerjaan dengan membuat surat lamaran kerja, lalu memasukkan aplikasi tersebut ke instansi dan persusahaan tertentu.
Sementara potensi lapangan pekerjaan sekarang ini sesungguhnya lebih banyak tersedia pada small corporate seperti UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) dan industri jasa kecil. Small corporate inilah yang justru tangguh serta mampu bertahan ketika terjadi krisis ekonomi. Sedangkan untuk industri-industri besar banyak yang goyah akibat krisis, bahkan sampai harus `merumahkan` sebagian karyawannya (PHK). Jadi kebutuhan serapan tenaga kerja sebenarnya adalah pada small corporate.
Padahal jika dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, mereka adalah merupakan konsumen dalam negeri yang cukup potensial untuk pasar produk-produk UMKM. Patut disayangkan bahwa realitas tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh UMKM dalam mengembangkan bisnisnya. Di sisi lain, kondisi tersebut belum match dengan sistem pendidikan yang ada khususnya di perguruan tinggi. Mentalitas bangsa ini, selalu cenderung jika lulus kuliah inginnya menjadi pegawai negeri (PNS).
Melihat kenyataan tersebut, Universitas Narotama bertekad untuk mengubah proses dan produk kampus dengan tema Lulusan Universitas Narotama Siap Berwirausaha, Bukan Mencari Kerja. Universitas Narotama harus mengubah paradigma pola pikir (mindset) semua komponen kampus mulai jajaran rektorat, dekanat, program studi, karyawan, dan seluruh mahasiswanya untuk memiliki jiwa entrepreneur sejati.
Perubahan paradigma akan dimulai sejak rapat kerja (raker), outbond, dan kontemplasi yang diselengarakan tanggal 31 Juli - 2 Agustus 2009 di Taman Dayu. Hal ini juga mengubah proses belajar mengajar, instruksi mengajar, mengubah laboratorium, dengan menambah sistem pelatihan, sistem magang, berupa sistem yang bersentuhan dengan UMKM. Perubahan paradigma dan proses belajar mengajar tersebut menyangkut metode, peralatan, dan cara mengajar.
Secara bertahap, Universitas Narotama akan mengubah pola berpikir mahasiswa dari mencari kerja menjadi berwirausaha. Perubahan kurikulum dengan memasukkan unsur kewirausahaan dalam setiap mata kuliah, sehingga mindset dosen dan mahasiswa siap menjadi seorang yang berjiwa wirausaha.