Jakarta -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membeberkan cara untuk mengecek sinyal TV Digital di berbagai daerah menggunakan aplikasi bernama Sinyal TV Digital. Informasi ini ditujukan untuk menyambut Analog Switch Off (ASO) yang akan dilakukan paling lambat 22 November 2022.
Kemenkominfo menjelaskan aplikasi itu dapat diunduh di perangkat iOS maupun Android. Pengguna dapat mengunduh aplikasi Sinyal TV Digital yang berukuran 32.8 MB.
Berikut beberapa cara yang harus dilakukan untuk mengetahui sinyal saluran TV Digital di lokasi:
- Unduh aplikasi Sinyal TV Digital di Google Play Store atau Apple Store
- Setelah terpasang di perangkat ponsel pintar, buka aplikasi tersebut
- Aplikasi akan meminta izin akses lokasi Anda, kemudian pilih izinkan
- Tampilan akan berubah menjadi peta sesuai lokasi, di tempat Anda berada
- Di bagian kiri bawah terdapat kolom Legend. Jika dibuka, kolom tersebut akan memberikan informasi di mana lokasi sinyal tv digital dengan keterangan kua hingga lemah
- Cek pada peta warna apa yang muncul
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Senin (07/6), aplikasi itu sudah dapat diunduh di perangkat iOS. Namun saat beberapa kali dicoba aplikasi menampilkan pemberitahuan yang tertulis “Server has been down”.
Butuh beberapa kali mencoba sampai akhirnya aplikasi tertanda buatan pengembang PT Bangunindo Teknusa Jaya ini bisa mengetahui apakah di lokasi sudah memiliki layanan tv digital atau belum.
Terdapat juga peta lokasi multipleksing saluran televisi digital, yang digambarkan mirip seperti satelit pemancar yang biasa digunakan oleh penyedia siaran tv analog, salah satunya yakni multipleksing Trans TV yang berada di DKI Jakarta.
Terdapat juga informasi yang isinya menjelaskan frekuensi hingga ketinggian antena stasiun pemancar. Aplikasi “Sinyal TV Digital” itu mengklaim Trans TV Jakarta berada pada frekuensi 40 dan memiliki ketinggian antena stasiun pemancar 626 MHz.
Meski terbilang informatif, aplikasi ini tak mudah dioperasikan. Pasalnya pilihan menu masih sulit untuk dipilih, karena aplikasi cenderung lambat. Peta juga terkadang mendeteksi lokasi penggunanya di area yang salah.
Sumber : cnnindonesia.com