Ahmad Luthfi - Okezone
PARIS - Penyebab kematian hewan purba Dinosaurus telah dijelaskan oleh ilmuwan. Salah satu penjelasan terkuat mengapa hewan masa lampau ini punah ialah, terjadinya hujaman dua asteroid besar yang pernah menabrak Bumi ratusan juta tahun lalu.
Dilansir Newscientist, Minggu (3/2/2013), asteroid pembunuh asteroid ini sebelumnya diduga merupakan satu bentuk batu luar angkasa tunggal dengan diameter 7 hingga 10 kilometer. Penelitian terbaru menjelaskan bahwa ukuran asteroid tersebut merupakan gabungan dari dua asteroid yang terpisah.
Kesimpulan mengejutkan ini hadir dari evaluasi kembali dari proporsi kawah asteroid yang ada di Bumi. Ilmuwan menemukan bahwa terdapa tubrukan ganda, yang menyebabkan munculnya kawah asteroid.
Ilmuwan juga mengungkapkan, Bumi memiliki "bekas luka" dari dampak hujaman asteroid kembar. Dampak dari asteroid kembar ini kabarnya menimpa Clearwater Lakes dekat Hudson Bay di Kanada.
Asteroid tersebut pernah terbentuk sekira 290 juta tahun lalu. Lokasi dampak asteroid Clearwater Lakes ini adalah langka, yang hanya ditemukan 1 dari 50 tubrukan asteroid di Bumi dengan bentuk kawah ganda.
"Ini sudah diketahui selama 15 tahun bahwa sekira 15 persen asteroid dekat Bumi adalah biner (ganda)," ujar Katarina Miljkovi? di Institute of Earth Physics, Paris, Prancis. Miljkovi? dan tim peneliti menggunakan simulasi komputer dengan melibatkan asteroid biner yang menubruk Bumi.
Mereka menemukan, meskipun asteroid ini berjumlah dua, namun batu luar angkasa ini mendarat di lokasi yang sama dan membentuk kawah tunggal. Tim juga mengungkapkan, kawah asteroid dapat tercipta 10 kali lipat lebih luas ketimbang bentuk orisinil asteroid yang menabrak permukaan planet.
Penelitian ini menjelaskan dampak asteroid yang terjadi di 65,5 juta tahun lalu, di mana dinosaurus diyakini punah oleh karena dampak asteroid terhadap Bumi tersebut. Bentuk asteroid raksasa itu pun tidak simetris, melainkan asimetris.
"Kawah Chicxulub menunjukkan beberapa asimetris. Ini penting mengingat ini dibentuk oleh asteroid biner," pungkasnya. (fmh)