Ahmad Luthfi - Okezone
BERLIN - Observasi instrumen NACO atau Nasmyth Adaptive Optics System di Very Large Telescope (VLT). European Southern Observatory (ESO) mengabadikan objek pemandangan di luar angkasa. Gambar yang ditangkap ini merupakan kilauan pusat galaksi Bima Sakti.
Dilansir Space, Jumat (1/2/2013), bagian sentral dari galaksi Bima Sakti diobservasi oleh instrumen NACO VTL. Astronom telah mengikuti perkembangan gerakan bintang-bintang pusat selama lebih dari 16 tahun.
Astronom mampu menentukan massa dari lubang hitam supermasif yang terdapat di pusat galaksi tersebut. Kabarnya, galaksi Bima Sakti dihuni oleh 200 sampai 400 miliar bintang dengan diameter 100 ribu tahun cahaya.
Wikipedia menerangkan, jarak antara matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27,7 ribu tahun cahaya. Di dalam galaksi Bima Sakti terdapat sistem Tata Surya, yang juga berisi planet-planet termasuk Bumi.
Ilmuwan telah lama meyakini bahwa di pusat galaksi, terdapat lubang hitam supermasif. Rasi Sagitarius dianggap sebagai lokasi lubang hitam tersebut.
Kabarnya, ukuran Bima Sakti dipercaya mirip dengan galaksi Andromeda. Menggunakan teleskop Very Long Baseline Array (VLBA), ilmuwan mengukur geseran daerah formasi bintang-bintang.
Galaksi Bima Sakti memerlukan 225 sampai 250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit. Sehingga, galaksi ini telah 20 sampai 25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak pertama terbentuknya. (fmh)