Lomba Senjata China Versus Amerika Serikat
03 Januari 2013, 09:59:38 Dilihat: 159x

Hanya dalam masa satu generasi saja, kini Negeri Tirai Bambu telah bertransformasi dari negeri agraris terbesar menjadi negeri yang memiliki kekuatan industri dan perdagangan yang sangat kuat. Perekonomian China saat ini 20 kali lebih besar dari pada 20 tahun yang lalu dan kini mulai mendekati kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang merupakan negara dengan perekonomian terkuat saat ini.
Tetapi hal lain yang juga perlu menjadi perhatian disamping kekuatan perekonomian yang luar biasa pesatnya adalah kenyataan bahwa pemerintah China saat ini juga secara aktif tengah membangun kekuatan militer mereka.
Sepuluh tahun yang lalu, budget yang dialokasikan untuk Tentara Pembebasan Rakyat China (People's Liberation Army) adalah sekitar 20 milyar dollar. Dan saat ini, sejumlah analis memperkirakan budget kemiliteran tersebut telah hampir mencapai 160 milyar dollar.
Presiden China Hu Jin Tao menyatakan bahwa saat ini Tentara Pembebasan Rakyat China tengah mengemban misi bersejarah baru diabad 21. Dari tugas menjaga kedaulatan Negara China menjadi tentara berkekuatan global agar dapat menjadi negara super power sejati.
Dalam beberapa kejadian yang lalu kehadiran tentara China memang dapat berjalan seiring dengan militer Amerika Serikat seperti pada saat China bergabung dalam patroli anti bajak laut di laut Somalia.
Tetapi sejumlah analis mengkhawatirkan jika suatu saat kedua kekuatan tersebut bertemu di suatu kondisi dengan tujuan yang saling beseberangan. Maka yang terjadi akan sangat riskan karena kedua negara tersebut sama-sama memiliki teknologi militer yang terbaik dewasa ini.
Pejabat pemerintahan Amerika Serikat tidak hanya menghawatirkan besarnya budget militer China, tetapi juga adanya kenyataan bahwa militer China saat ini memiliki kemampuan teknologi militer yang hampir setaraf dengan Amerika Serikat.
Sebagai contoh, selama ini Amerika berpendapat bahwa pesawat tempur F-22 dan F-35 adalah pesawat-pesawat tempur generasi kelima yang hanya dimiliki Amerika Serikat saja (kedua jenis pesawat ini adalah pesawat-pesawat yang memiliki kemampuan anti terlacak radar, berkemampuan mesin dan sistim kontrol penerbangan yang terhebat, serta memiliki sistem komputer jaringan khusus). Tetapi, pada tahun 2011, saat menteri pertahanan Amerika Serikat Robert Gates berkunjung ke China, Presiden China Hu Jin Tao menyambutnya dengan menampilkan pertunjukan penerbangan pesawat tempur J-20 di atas kota Cheng Du (Ini baru satu jenis pesawat anti radar yang tidak dirahasiakan, bagaimana dengan yang lain?).
Yilong
China juga kini aktif mengembangkan pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle). Contohnya pesawat Yilong I (Pterodactyl) dan BZK-005 yang keduanya memiliki spesifikasi persis dengan Predator dan Global Hawk milik militer Amerika Serikat. Sebelum kedua pesawat ini diperkenalkan, China juga tercatat memiliki pesawat tanpa awak yang oleh pihak barat dijuluki sebagai Dark Sword. Dark Sword ini pertama kali terdeteksi pihak barat pada tahun 2006 yang lalu dan diperkirakan mampu melakukan perjalanan tanpa awaknya jauh dari wilayah China. Dan untuk mendukung kekuatan pesawat tempur mereka, musim panas yang lalu pemerintah China telah mengumumkan pembangunan 11 pangkalan udara baru di sepanjang pantai China.
Sebagai tambahan, jika sebelumnya hanya Amerika Serikat yang memiliki kemampuan untuk mengirimkan kapal induk yang penuh dengan pesawat siap tempur kesetiap penjuru bumi, China kini diketahui telah membeli kapal induk milik mantan Uni Soviet berukuran 65 ribu ton dengan memanfaatkan suatu Travel Agen palsu sebagai perusahaan pembelinya. Kapal induk tersebut diketahui kini telah dilengkapi dengan mesin dan persenjataan baru termasuk dalam hal ini sejumlah rudal permukaan ke udara yang oleh pihak barat dijuluki Flying Leopard (Singa Terbang) dan sistem pertahanan udara otomatis. Kapal induk tersebut kini bernama Liao Ning mampu mengangkut 50 unit pesawat jet tempur Shen Yang J-15 'Flying Shark' (Hiu Terbang). Jet tempur ini berkemampuan sebanding dengan Jet Tempur Amerika Serikat jenis F-18.
DF21
Dan sebagai perkembangan untuk Angkatan Darat China, pemerintah China kini juga telah memiliki sejumlah rudal jarak jauh yang berkode DF-21D. Rudal ini dapat diluncurkan dari truk khusus, sehingga dapat dimobilisasi dengan cepat. Pihak barat menjulukinya sebagai Carrier Killer.
Disamping itu, secara rahasia, China diketahui tengah menyiapkan sejumlah kapal perusak anti deteksi radar yang masing-masing berukuran 8 ribu ton dan sejumlah kapal selam nuklir serta sejumlah kapal peluncur kendaraan amphibi.
Kabar terbaru menyatakan bahwa China baru saja meluncurkan kapal penjelajah baru berukuran 36 ribu ton bernama Bahai Sea Green Pearl yang mampu mengangkut 2 ribu prajurit beserta 300 kendaraan tempurnya. Dalam hal ini China menyatakan bahwa kini mereka siap mendukung misi keamanan PBB meskipun pasukan mereka harus berada di pedalaman Afrika atau Amerika Selatan.
Perlu diketahui bahwa hingga saat ini, sistem informasi militer dan pemerintahan Amerika Serikat 80% mengandalkan satelit dan GPS.
Sementara itu, China diketahui tengah mengembangkan sejumlah satelit mikro yang mampu bertindak sebagai pesawat 'kamikaze' sehingga mampu merontokkan satelit manapun yang dipandang sebagai bahaya bagi China dengan cara menabrakkan diri ke satelit lawan. Disamping itu di permukaan bumi pun China tengah mengembangkan sejumlah senjata laser yang dapat melelehkan satelit manapun yang dianggap sebagai musuh yang melintas di wilayah udara China.
Kolonel Senior Yao Yun Zhu dari Chinese Academy of Military Science menyatakan bahwa kini Amerika Serikat bukanlah satu-satunya negara dengan kekuatan super power di ruang angkasa. China tengah menyiapkan pengiriman lebih dari 100 satelit militer dan sipil dalam dekade ini dengan menggunakan pesawat ruang angkasa pengirim tanpa awak dan dapat dipakai ulang. Pesawat ruang angkasa tersebut bernama Shen Long.
Dalam hal perang 'Cyber', China juga mengembangkan suatu sistem yang disebut sebagai Informationized Warfare (Peralatan Perang Sistem Informasi). Jika Amerika Serikat memiliki Cyber Command, China kini tengah melatih sejumlah 130.000 personil untuk perang sistem informasi.
X47B
Sementara itu, minggu lalu, Angkatan Laut Amerika Serikat telah selesai melaksanakan uji penempatan pesawat X-47B di kapal induk bertenaga nuklir kelas Nimitz USS Harry S Truman. X-47B adalah pesawat jet tempur tanpa awak (Unmanned Combat Air System / UCAS) buatan Northrop Grumman Amerika Serikat.
Uji coba ini dimulai tanggal 26 November 2012 yang lalu. Dalam uji coba kali ini masih belum meliputi tes lepas landas dan mendarat di kapal induk tersebut. Uji coba kali ini antara lain bertujuan melakukan pengetesan tata cara pengangkutan dan penempatan pesawat khusus ini di kapal induk, penarikan di geladak dengan traktor pemindah, pengarahan posisi dengan kontrol operator menggunakan katrol, dan pengetesan sistem digital mesinnya dalam area yang dipenuhi gelombang elektromagnet.
Kembali ke pembahasan teknologi militer China dan Amerika Serikat, kedua negara ini sama-sama memiliki persenjataan nuklir. Tetapi kedua belah pihak diperkirakan tak akan menggunakan itu semua karena kedua belah pihak sama-sama mengetahui bahwa penggunaan senjata nuklir adalah sama saja dengan bunuh diri, mengingat efek senjata nuklir tidak hanya menghancurkan lawan tetapi radiasinya juga dapat menghantam diri sendiri dan pihak lain yang tidak terlibat.
Dan hingga saat ini, tak satupun negara di dunia ini memiliki kesiapan cukup untuk menghadapi perang nuklir. Walau pun semua negara pemilik senjata nuklir juga telah membangun bunker-bunker tahan radiasi nuklir, tak satu pun bunker-bunker tersebut terjamin 100% aman dari radiasi radio aktif. Dan bunker-bunker tersebut juga tak akan mampu menampung semua warga negara pemilik senjata-senjata nuklir tersebut.
Sehingga, justru yang menjadi kekhawatiran Amerika Serikat adalah persenjataan-persenjataan non nuklir pihak China.
Memang saat ini Amerika Serikat dan China terikat dalam banyak kesepakatan perdagangan dan investasi. Tetapi seperti di uraikan sebelumnya, akan selalu ada kemungkinan kedua pihak ini dapat memiliki kepentingan yang saling berseberangan, dan ini bersifat sangat riskan meskipun kedua pemerintahan menyatakan bahwa perselisihan yang mungkin terjadi antar dua negara akan menimbulkan efek merugikan yang sangat besar bagi kedua belah pihak sehingga mereka akan selalu berusaha menghindari konfrontasi langsung.
Mungkin itu juga sebabnya saat sejumlah laporan intelijen menunjukkan bahwa pesawat mata-mata Iran RQ-170 yang jatuh di perbatasan Iran baru-baru ini ternyata dibuat dengan bekerjasama dengan sejumlah ilmuwan China, pemerintah Amerika Serikat memilih untuk tidak banyak berkomentar.
Memang dalam banyak hal Amerika Serikat perlu sangat berhati-hati dalam menghadapi China. Karena, berbeda dengan Uni Soviet dulu yang merupakan gabungan dari banyak negara-negara komunis yang 'terpaksa' bersatu dalam Persatuan Soviet dan terdiri dari banyak ras suku bangsa sehingga relatif mudah dipecah-belah. China sejak zaman dahulu adalah negeri tunggal yang secara ras cukup homogen.
Selain itu, di Amerika Serikat sendiri sejak zaman koboy sudah banyak orang-orang keturunan China yang sulit dibedakan mana yang keturunan China Sosialis dan mana yang Kapitalis. Berbeda dengan Negara China, dimana keberadaan orang kulit putih sangat mudah di tandai.
Sumber : Tulisan Peter W.Singer di www.popularscience.com dan tulisan David Szondy di www.gizmag.com. Gambar-gambar peralatan militer China karya Nick Kaloterakis di www.popularscience, foto pesawat X-47B merupakan properti US Navy di www.gizmag.com.
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.