Gegerkan Dunia, Peneliti Mulai Ungkap Misteri Suku Maya
21 Desember 2012, 10:25:23 Dilihat: 165x

Ahmad Luthfi - Okezone
Jum'at, 21 Desember 2012 05:31 wib
Kuil suku Maya (Foto: Elitedaily)
BERN - Hari ini, Jumat 21 Desember 2012, merupakan tanggal berakhirnya dunia yang selama ini hangat menjadi perbincangan masyarakat dunia. Adalah suku Maya melalui kalendernya yang menyebabkan dunia geger. Menanggapi itu, tim peneliti asal Swiss melakukan penelitian tentang suku Maya. Penelitian mengungkap sebuah pencerahan baru pada perubahan drastis di peradaban Maya kuno.
Dilansir Swissinfo, Jumat (21/12/2012, peneliti juga mengungkapkan bahwa kiamat dunia tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Para ahli ini juga menjelaskan bahwa kalender masehi saat ini tidak ada kaitannya atau tidak selaras dengan suku Maya.
Beberapa tahun lalu, Sebastian Breitenbach, peneliti di Swiss Federal Institute of Technology di Zurich, memberikan stalagmit (susunan batu kapur berbentuk kerucut) dari gua di wilayah Belize. Area ini merupakan bagian dari kerajaan Maya kuno.
Ahli sejarah masa lampau atau paleoklimatolog ini menemukan isotop yang stabil, seperti uranium, yang menandakan curah hujan dan perubahan lingkungan lainnya di ribuan tahun lalu. Bersama dengan tim internasional, Breitenbach menganalisis stalagmit serta terkejut oleh akurasi yang ia temukan.
"Akurasi adalah sekira lima sampai sepuluh kali lebih baik daripada apa yang tersedia dari wilayah ini, di Belize," ujar Breitenbach. Ia mengatakan, di Yucatan, tim peneliti memiliki beberapa catatan stalagmit, namun apapun yang terjadi di wilayah tersebut, bahkan data iklim yang belum ter-publish yang mereka tahu, memiliki kesalahan yang jauh lebih besar.
Suku Maya Modern
Meskipun sudah umum untuk merujuk pada kemunduran kota Maya sebagai "runtuhnya" peradaban mereka, para peneliti menunjukkan bahwa masyarakat mereka tidaklah hilang. Namun, mereka hanya berubah dan tersebar.
"Kami tidak bisa berbicara tentang kepunahan Maya ketika masih ada lebih dari lima juta dari mereka berbicara bahasa mereka. Mereka juga melestarikan pandangan dunia mereka," tutur Eric Velasquez dari National Autonomous University of Mexico.
Ia mengatakan, suku Maya telah mengambil budaya mereka ke tempat lain dan kini tinggal di luar wilayah atau teritorial mereka, bahkan di kota besar. "Mereka merupakan orang-orang modern yang hidup di dunia kita, mereka mewarisi tradisi leluhur," imbuhnya.
Breitenbach mengatakan, ada juga keturunanan suku Maya yang hidup di Amerika Tengah. Ini membuatnya jelas bahwa mereka tidak menghilang begitu saja.
"Suku Maya masih berada di sekitar sana. Ini tidak terlihat bahwa mereka runtuh dan semua orang (suku Maya) mati. Pandangan bencana (kiamat 2012) dalam hal ini, berarti (rumor) tersebut tidak akurat," terangnya.
Bagaimanapun, menurutnya, rincian tentang suku Maya modern masih belum diketahui. Akan tetapi, menjadi sebuah hal yang menarik melihat banyak orang di kota-kota bermigrasi ke dalam hutan dan desa yang kecil. "Itu adalah sesuatu yang benar-benar menarik," pungkasnya. (fmh)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.