Gesit Prayogi - Okezone
Jum'at, 16 November 2012 05:01 wib
Planet CFBDSIR J214947.2-040308.9 (Foto: European Southern Observatory)
CALIFORNIA - Para peneliti dari University of Montreal (UdeM) yang bekerja dengan rekan-rekan dari Eropa menemukan sebuah planet yang tidak mengorbit pada satu bintang, dan planet itu dikategorikan sebagai planet yang terisolasi.
Para peneliti yang memperoleh data dari Canada-France Hawaii Telescope (CFHT) dan European Southern Observatory Very Large Telescope (VLT) mengatakan, "Meskipun teori telah membentuk keberadaan jenis planet yang sangat dingin dan muda, namun salah satu planet itu tidak pernah diteliti sampai saat ini," kata astrofisikawan di UdeM, Etienne Artigau. Demikian dilansir dari Eurekalert, Jumat (16/11/2012).
Tidak adanya sebuah bintang yang bersinar di sekitar planet, sehingga memungkinkan tim untuk mempelajari atmosfer secara detail.
Planet yang mengambang katanya, tidak memiliki ikatan gravitasi ke bintang," Selama beberapa tahun terakhir, beberapa objek dari jenis ini telah diidentifikasi. Namun, keberadaan mereka tidak dapat ditentukan," jelas seorang mahasiswa doktor fisika di UdeM, Jonathan Gagne.
"Para astronom pun tidak yakin apakah mereka dikategorikan sebagai planet atau sebagai Brown kerdil (bintang gagal) yang tidak pernah berhasil memulai reaksi nuklir pada inti-nya," tambahnya.
Meski begitu, Gagne dan Artigau, bersama dengan Lison Malo dan Loic Albert merupakan astrofisikawan di UdeM dan Centre for Research in Astrophysics of Quebec (QRAQ) akhirnya mampu menemukan planet ini dengan bantuan astronom Prancis. Sedangkan, yang bertindak sebagai peneliti utama ialah Philippe Delorme dari Laboratoire d'Astrophysique de l'Observatoire de Grenoble.
Mereka menyebut planet ini dengan nama CFBDSIR2149 dan tampaknya menjadi bagian dari kelompok bintang yang sangat muda atau diketahui sebagai AB Doradus Moving Group. "Kelompok ini unik karena terdiri dari 30 bintang di mana memiliki usia yang sama, memiliki komposisi yang sama dan mereka bergerak bersama-sama. ini merupakan hubungan antara planet, dan AB Doradus memungkinkan kita untuk menyimpulkan usia dan mengklasifikasikan sebagai planet," jelas Malo.
Saat meneliti, para peneliti memperoleh serangkaian gambar inframerah dari CFBDSIR2149 menggunakan CDHT dengan diameter 3.6 meter. Kemudian, mereka menggunakan VLT dengan diameter 8 meter untuk menyimpulkan massa, suhu, catatan khusus, dan umurnya.
Planet ditemukan antara 50 dan 120 juta tahun, dengan suhu sekira 400 derajat celsius, dan memiliki massa empat sampai tujuh kali dari Jupiter. Sebagai catatan, objek yang memiliki masa lebih dari 13 kali massa Jupiter tidak dianggap sebagai planet namun lebih diklasifikasikan sebagai Brown kerdil.
Menurut para peneliti, penemuan planet ini sangatlah penting dalam hal memahami kata "planet". "Planet berasal dari kata Latin planetus, yang awalnya berasal dari kata Yunani atau planeta. Kata ini memiliki arti benda bergerak atau mengembara, dengan begitu sebagai lawan dari bintang yang tidak bergerak," kata astrofosokawan di UdeM Oliver Hernandez .
Singkatnya, ini merupakan planet pertama yang terisolasi - mungkin terpental saat pembentukannya - yang tidak terikat oleh gravitasi untuk bintang namun masa, temperatur, dan usia telah memenuhi kriteria sebagai planet.
Penemuan yang telah dicari selama lebih dari satu dekade ini mendukung teori yang berkaitan dengan pembentukan bintang dan planet. Selain itu, mendukung teori yang menyatakan jenis objek yang terisolasi lebih banyak dari yang diyakini. (fmh)