Pola Komunikasi Semut Mirip Jaringan Alur Internet
28 Agustus 2012, 08:13:51 Dilihat: 159x
Ahmad Luthfi - Okezone
Selasa, 28 Agustus 2012 07:03 wib
Ilustrasi (Foto: Futurity)
WASHINGTON - Tim peneliti dari Amerika Serikat mengatakan bahwa semut yang mencari makanan, cenderung menampilkan perilaku yang mencerminkan atau menyerupai protokol yang digunakan untuk pengendalian lalu lintas data internet.
Dilansir Softpedia, Selasa (28/8/2012), temuan ini dilakukan oleh para peneliti dari Stanford University. Penelitian mereka melibatkan kolaborasi antara biologis semut dan ilmuwan komputer. Dua kolaborasi tersebut mampu mengambil tampilan yang sangat dekat terkait bagaimana semut mampu berkomunikasi.
Selain itu, temuan dari penelitian ini juga mengungkap lahirnya sebuah istilah yang dinamakan "anternet". Studi mereka menitikberatkan pada penggalian informasi serta meneliti bagaimana hewan itu memutuskan untuk mengirimkan sejumlah semut-semut pemburu untuk mencari makanan.
Tidak semua semut-semut pemburu atau pengumpul makanan itu meninggalkan sarang mereka di waktu yang sama. Terdapat proses rumit dimana mereka mampu memutuskan untuk mengirimkan sejumlah semut untuk keluar dari sarangnya.
Peneliti menilai proses komunikasi yang dialami semut itu cukup kompleks, mirip dengan jaringan protokol internet. Peneliti menemukan bahwa sistem komunikasi itu terlihat serupa dengan bagaimana protokol internet menetapkan berapa banyak bandwidth yang tersedia untuk melakukan transfer data.
Balaji Prabhakar, profesor ilmu komputer sebelumnya menyangka bahwa tidak ada kemiripan antara pola komunikasi semut dengan jaringan protokol internet. Namun kini ia mengungkakan kemiripan tersebut.
"Keesokan harinya saya sadar. Ini hampir sama dengan cara bagaimana protokol internet menemukan berapa banyak bandwidth yang tersedia untuk mentransfer sebuah file," ujar Prabhakar.
Ia mengatakan, pola algoritma yang digunakan oleh semut untuk menemukan berapa banyak makanan yang tersedia, pada dasarnya sama dengan yang digunakan dalam Transmission Control Protocol. "Semut telah mengembangkan cara untuk melakukan hal yang belum terpikirkan oleh manusia, tetapi (cara yang dilakukan semut itu) juga diterapkan dalam sistem komputer," jelasnya.
Menurutnya, semut dapat berkomunikasi dengan pola mirip sistem komputer. Setiap semut memiliki kemampuan terbatas, namun secara kolektif hewan bertubuh kecil itu dapat melakukan tugas-tugas rumit.
"Jadi, algoritma semut itu harus sederhana, terdistribusi dan terukur. Saya pikir saat kami mulai memahami lebih lanjut tentang bagaimana spesies semut mengatur perilaku mereka, kami akan menemukan lebih banyak aplikasi yang lebih berguna untuk algoritma jaringan," pungkasnya.
Rincian studi terbaru ini diterbitkan dalam edisi 23 Agustus untuk peer-review, jurnal open-source PLoS Computational Biology, yang diedit oleh Public Library of Science. (fmh)