Yoga Hastyadi Widiartanto - Okezone
Selasa, 10 Juli 2012 05:30 wib
Bakteri GFAJ-1 (foto: Live Science)
WASHINGTON - Sebuah bakteri unik ditemukan dapat bertahan dari racun arsenik. Selain bertahan dari arsenik, bakteri tersebut juga menyatukan racun itu dengan DNA-nya.
Diwartakan Live Science, Selasa (10/7/2012), hasil riset tersebut didetilkan secara daring (online) dalam jurnal Science. Riset baru ini membantah sebuah temuan pada Desember 2010 dan jika dikonfirmasi, riset ini akan merevolusi pendapat kita tentang kehidupan.
"Jika benar temuan ini akan memilikidampak penting bagi pemahaman kita tentang kebutuhan dasar hidup, karena semua bentuk kehidupan yang diketahui di Bumi menggunakan enam elemen yaitu oksigen, karbon, hidrogen, nitrogen, fosfor dan belerang," menurut sebuah pernyataan dimuat dalam Science.
Bila organisme di Bumi ditemukan bertahan hidup tanpa salah satu elemen tersebut, hal ini bisa berarti kehidupan di planet lain (dan juga kita sendiri) akan lebih mudah beradaptasi dari yang diperkirakan.
Pemimpin riset pada 2010 silam, Felisa Wolfe-Simon telah mengakui kadar fosfat dalam penelitiannya sangat rendah. Sehingga, mereka menyimpulkan kontaminasi yang terjadi tidak cukup untuk menumbuhkan GFAJ-1 (nama bakteri tersebut).
Sekarang, dua studi terpisah itu menemukan bahwa medium yang dipakai Wolfe-Simon tidak cukup mengandung fosfat untuk mendukung pertumbuhan GFAJ-1. Pasalnya GFAJ-1, beradaptasi dengan baik di lingkungan dengan kadar arsenik tinggi.
Wolfe-Simon dan rekan-rekannya menemukan bakteri di Danau Mono, California. DI tempat itulah mereka menemukan bukti, extremophiles dapat memakan arsenik untuk bertahan hidup tanpa adanya fosfor. dimana diketahui sebelumnya, fosfor meupakan unsur yang telah lama diidentikan dengan bahan penting yang menopang kehidupan makhluk hidup. (yhw)