Perang TNI-OPM Kuli Jadi Korban hingga Bakar Menara Bandara
06 Juni 2021, 09:00:01 Dilihat: 154x
Jakarta -- Perang antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Papua terus berlanjut. Kerugian materiel hingga korban jiwa berjatuhan sepekan terakhir.
Dua pihak saling serang. Beberapa aksi bahkan melibatkan warga sipil. Beberapa di antaranya berujung kematian warga sipil.
Keadaan di Papua kembali memanas setelah penembakan Kabinda Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, oleh OPM pada awal Mei lalu. Aksi itu dibalas oleh Pemerintah Indonesia dengan penetapan status teroris terhadap OPM.
1. Penyerangan Pos Polisi
Kepolisian Subsektor Oksamil, Pegunungan Bintang, diserang enam orang tidak dikenal, Jumat (28/5) dini hari. Kepala Subsektor Oksamol, Pegunungan Bintang, Papua, Briptu Mario Sanoy, tewas dalam serangan itu.
Saat itu, Mario sedang beristirahat, sementara aparat dan warga berjaga. Dalam serangan itu, orang tak dikenal mengambil dua senjata SS1 dan satu revolver.
"Pada Jumat, 28 Mei 2021 pukul 01.30 WIT bertempat di Distrik Oksamol, Kabupaten Pegunungan Bintang telah terjadi kasus penyerangan Polsubsektor Oksamololeh sekelompok orang tak dikenal yang mengakibatkan Ka Subsektor Oksamol Briptu Mario Sanoy meninggal dunia," ucap Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal dalam keterangan tertulis, Jumat (28/5).
Pada Rabu (2/6) dini hari, kepolisian menggeledah sebuah rumah di wilayah Kampung Bombing. Mereka menemukan persenjataan yang hilang dalam serangan di Polsubsektor Oksamol.
2. Kuli Jadi Sasaran
Pada Kamis (3/6), kepolisian menyebut OPM menembak mati seorang tukang bangunan bernama Habel Halenti. Penembakan dilakukan saat Habel dalam perjalanan pulang dari Kampung Eronggobak, Distrik Ilaga.
Habel didampingi Alif saat kejadian. Keduanya ditodong senjata oleh orang tak dikenal. Usai Habel ditembak, Alif ke kantor polisi untuk melapor.
"Korban sempat berteriak, Ampun, komandan. Namun, langsung ditembak oleh salah satu KKB yang menodongkan senpi," ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Kamis (3/6).
3. Menara Bandara Dibakar
OPM melancarkan serangan ke Bandara Aminggaru Ilaga, Puncak, Kamis (3/6). Serangan itu memicu kontak tembak antara OPM dengan Paskhas (Korps Pasukan Khas TNI AU) yang menjaga bandara.
Kejadian itu berdampak pada kebakaran menara di Kantor Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) dan Kantor AirNav di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Namun, tak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
"KKB juga membakar ruang tunggu bandara, perumahan perhubungan udara, dan satu rumah warga," kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri, dikutip dari Antara, Jumat (4/6).
Kontak senjata sempat berlangsung sekitar satu jam. Kejadian itu mengakibatkan bandara ditutup sementara.
4. Satu Keluarga Mati Tertembak
Penembakan warga sipil kembali terjadi, Kamis (3/6), di Ilaga. Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes Iqbal Alqudusy, menyebut satu keluarga tewas.
Korban berjumlah lima orang. Mereka adalah keluarga Kepala Desa Nipurlema, Petianus Kogoya.
"Korban masih berada di Eromaga dan belum bisa dievakuasi," kata Iqbal kepada wartawan, Jumat (4/6).
Peristiwa itu membuat masyarakat yang tinggal di 10 kampung wilayah Eromaga mengungsi ke arah Kunga. Sementara itu, aparat masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan.
5. Ajudan Bupati Puncak Ditembak
OPM mengklaim menembak mati ajudan Bupati Puncak, Willem Wandik. OPM menyatakan serangan itu sebagai pertanda mereka masih beroperasi di wilayah tersebut.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan pihaknya juga bertanggung jawab atas penyerangan dan pembakaran bandara. Dia menyebut OPM tak mundur satu langkah pun meski telah dikepung TNI-Polri.
"Kami sangat mengetahui bahwa ajudan Bupati Wilem Wandik adalah anggota militer atau polisi Indonesia, maka kami tembak dan TPNPB bertanggung jawab atas penembakan ini, dan juga bakar bandara di Ilaga," tutur Sebby dalam keterangan tertulis, Jumat (4/6).
Sumber cnnindonesia.com