Tak Tiru Malaysia, Satgas Sebut RI Tetap Pakai AstraZeneca
03 Mei 2021, 09:00:00 Dilihat: 157x
Jakarta -- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan Indonesia belum memiliki rencana menyetop penggunaan vaksin Astrazeneca untuk program vaksinasi nasional.
Hal itu merespons kebijakan Pemerintah Malaysia yang memutuskan untuk tidak melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk program vaksinasi.
"Terkait kemunculan efek negatif AstraZeneca, mengingat kemunculan kasus serupa tidak signifikan terjadi dan mampu ditangani dengan pelayanan kesehatan lanjutan, maka sampai saat ini Indonesia belum memiliki rencana untuk memberhentikan vaksinasi ini demi mencapai kekebalan komunitas sesegera mungkin," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (29/4)
Diketahui, sebanyak 3,8 juta dosis vaksin AstraZeneca tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Senin (26/4) malam.
Pengiriman vaksin itu melalui skema kerja sama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility. Fasilitas tersebut merupakan kerja sama pengembangan vaksin antara Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan GAVI.
Pengiriman 3,8 juta dosis vaksin tersebut melengkapi pengiriman vaksin AstraZeneca gelombang pertama pada 3 Maret lalu yakni sebesar 1,1 juta dosis. Dengan demikian, total vaksin AstraZeneca yang telah diterima Indonesia adalah 4,9 juta dosis vaksin secara gratis.
Di sisi lain, Pemerintah Malaysia beberapa hari lalu memutuskan tidak melanjutkan penggunaan vaksin itu untuk program vaksinasi nasional.
Menurut Menteri Ilmu Pengetahuan, Inovasi dan Teknologi Malaysia, Khairy Jamaluddin, dan Menteri Kesehatan Malaysia, Adham Baba, keputusan itu diambil karena salah satunya akibat keresahan di antara masyarakat yang meragukan vaksin itu, akibat temuan kasus pembekuan darah. Padahal, rasio kasus pembekuan darah itu tergolong kecil dari jumlah orang yang divaksinasi.
Sumber cnnindonesia.com