Penyekatan Mudik Jakarta Hingga Jatim, Jalur Tikus Diawas
02 Mei 2021, 09:00:00 Dilihat: 149x
Jakarta -- Penyekatan mudik mulai dilakukan bertahap di sejumlah wilayah termasuk DKI Jakarta dan Jawa Timur.Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, kesiapan penyekatan larangan mudik di Jakarta sudah mencapai 80 persen.
"Jadi Operasi Kemanusiaan dan Operasi Penyekatan dari larangan mudik. Mudah-mudahan saya melihat kesiapannya sudah 80 persen tinggal nanti kita bangunkan posko," kata Fadil di sela peninjauan lokasi titik penyekatan di gerbang tol Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (29/4).
Fadil menuturkan, peninjauan ini juga untuk memastikan penyekatan mudik pada 6-17 Mei mendatang bisa dilakukan secara optimal.
Fadil menerangkan Polda Metro Jaya total menyiapkan 31 titik untuk memantau larangan mudik ini. Rinciannya, 14 titik penyekatan dan 17 titik check point.
Selain itu, sebanyak 1.300 personel diterjunkan untuk membantu pengaturan lalu lintas dan pengamanan. Personel berasal dari Dinas Perhubungan, TNI, tim kesehatan, hingga Brimob.
Lebih lanjut, Fadil menyampaikan pihaknya juga akan memantau dan menyekat jalur-jalur tikus yang kerap digunakan warga yang nekat mudik.
"Lubang tikus, jalur tikus, kemudian jalur-jalur arteri, tol semua kita identifikasi di mana yang bisa dijadikan sebagai rute untuk mudik secara gelap, sembunyi-sembunyi," ucap Fadil.
Sementara itu Kepala Korp Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Istiono memastikan jalur-jalur tikus yang berpotensi dilalui pemudik di Jatim telah diawasi ketat oleh polisi.
Hal itu ia sampaikan di sela pengecekan pos penyekatan dan kesiapan Operasi Ketupat 2021 di wilayah Surabaya dan Jatim.
"Berkaitan dengan adanya larangan mudik, untuk jalur tikus di Jatim itu sudah diantisipasi oleh para Kapolres jajaran," kata Istiono.
Istiono juga mendengarkan langsung komitmen dari para Kapolres di Jatim yang menyatakan kesiapan untuk mendirikan titik penyekatan. Salah satunya di jalan akses Surabaya-Sidoarjo, Bundaran Waru, Surabaya.
"Tadi sudah kita cek titik-titik penyekatan yang dibangun sudah all out, baik personelnya, sarana prasarana dan cara bertindak di lapangannya," katanya.
Pemudik, akan dilarang melintas dan diminta putar balik di posko penyekatan itu. Namun, kata dia ada beberapa pengecualian pada aturan ini.
"Harus ada izin dari atasannya, dari kelurahan, desa. Silakan jika ada hal-hal yang sifatnya kemanusiaan," ujarnya.
Jika, nantinya ada pemudik yang lolos atau lebih dulu pulang ke kampung halamannya, Istiono mendorong PPKM Mikro dimaksimalkan. Seperti, RT/RW diminta aktif mengecek warganya.
"Jika ada yang positif langsung dimasukkan rumah sakit atau isolasi mandiri. Itu yang kita dorong untuk kesiapsiagaan. Jajaran siap masker, siap antigen gratis untuk mengecek orang yang berusaha menerobos atau sudah datang duluan," ucapnya.
Penyakatan pemudik ini dilakukan karena hingga kini Covid-19 masih menjadi ancaman di Indonesia termasuk Jatim. Ia pun berharap masyarakat mau mengerti dan menahan diri.
"Kami harapkan kesadaran masyarakat penting. Pemerintah menganjurkan untuk tidak mudik. Masyarakat juga harus bangkit semangatnya untuk mendorong ini semua. Agar Covid-19 tidak berkembang," pungkas dia.
Sebagai informasi, pemerintah resmi melarang mudik lebaran tahun ini demi mencegah penyebaran Covid-19. Larangan ini bakal diberlakukan sepanjang 6-17 Mei 2021.
Sumber cnnindonesia.com