Bupati Klaim Kondisi Pengungsi Balongan Kena ISPA Membaik
02 April 2021, 09:00:10 Dilihat: 136x
Jakarta -- Bupati Indramayu Nina Agustina menyebut pengungsi korban kebakaran tangki di Kilang Minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat, yang mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) kini sudah membaik.
Menurutnya, kondisi mereka tidak cukup parah sehingga tidak ada yang sampai dirujuk ke Rumah Sakit (RS).
"InsyaAllah membaik ya. Dan kenapa mereka belum kembali ke rumah, karena kita memastikan benar-benar aman dulu," kata Nina saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (2/4).
Meski belum bisa memastikan jumlah warga yang terpapar ISPA, namun Nina menegaskan dinas kesehatan dan juga tim dokter dari Pertamina telah mengupayakan usaha maksimal dalam memberikan pengobatan.
Nina menjamin pihaknya telah berupaya memberikan makanan dan juga vitamin yang mendukung perbaikan kondisi mereka.
"Tidak ada yang sampai dibawa ke RS," imbuhnya.
Sebelumnya, petugas kesehatan di titik pengungsian korban kebakaran Balongan menyebut sejumlah pengungsi mengeluhkan gejala ISPA dan sakit lambung.
Sisa Api
Terkait proses pemadaman kebakarannya, Nina mengaku itu masih dilakukan oleh tim dari Pertamina Balongan hingga Cilacap, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu.
Ia juga mengonfirmasi telah mendapat laporan munculnya api yang kembali membumbung tinggi pada Kamis (3/4) sore kemarin. Menurutnya, kondisi itu terjadi lantaran masih ada sisa-sisa minyak dari empat tangki yang terbakar.
"Ini sisa-sisanya saja ya sepertinya. Informasi dari Pertamina, ada sisa minyak yang pasti otomatis kan yang tadinya mau mati, jadi seperti hidup lagi. Dan juga kemarin kan angin agak kencang ya," pungkasnya.
Sampai saat ini, Pertamina terus melakukan pendinginan dan pengawasan di area tanki T-301 kilang minyak Pertamina RU VI Balongan. Pengawasan juga dilakukan terhadap minyak yang kemungkinan masih terperangkap dalam lipatan dinding plat tanki yang telah dipadamkan.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengaku menunggu hasil investigasi Pertamina yang akan disampaikan dalam rapat dengar pendapat terkait kebakaran yang terjadi di kilang Minyak Balongan, Indramayu, pada Senin (4/4).
"Nanti hari Senin ada rapat dengar pendapat dengan Pertamina. Di sana kita berharap mendapat informasi secara mendalam, secara detail, menyeluruh, permasalahan yang menjadi penyebab. Nah investigasi penyebab kebakaran itu, itulah yang kami tunggu," jelas dia, dalam acara yang digelar Institute secara virtual, Jumat (2/4).
Eddy mewanti-wanti agar pihak Pertamina tak mengulangi penanganan padam listrik massal di Jakarta 2019. Saat itu, pihak PLN menyalahkan pohon sengon sebagai penyebab insiden. Menurut dia, itu tidak ada relevansinya.
"Begitu pula dengan kondisi saat ini kita tidak bisa mendahului investigasi dan mengatakan dengan berbagai dalih bahwa ini adalah masalah petir, konyol jadinya."
Ia juga meminta Pertamina merumuskan langkah pencegahan hingga protokol pemeliharaan di fasilitas yang sangat vital tersebut.
"Tidak ada ruang untuk error, sehingga ini yang kita tekankan ke Pertamina, diformulasikan sudah ada di protokol Pertamina, apa kekurangan saat ini, kalau perlu ditingkatkan."
Diketahui, kebakaran terjadi di kilang minyak Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada hari Pada Senin (29/3). Api baru bisa padam pada Rabu (31/3), meski sempat muncul titik api hari ini.
Akibat insiden itu, sebanyak 30 orang mengalami luka ringan. Selain itu, enam orang mengalami luka berat dan 932 warga mengungsi. Namun sampai saat ini, penyebab kebakaran kilang Balongan belum diketahui. Aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran itu.
Sumber cnnindonesia.com