Jakarta -- Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen Tugas Ratmono menyatakan telah ada 10 ribu prajurit TNI yang siap menjadi vaksinator atau petugas penyuntik vaksin virus corona (Covid-19). Semuanya sudah lulus sertifikasi.
Puluhan ribu prajurit TNI yang akan menjadi vaksinator itu berasal dari matra TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Mulai bisa membantu program vaksinasi pemerintah pada Maret.
"Saat ini kita siapkan mencapai 10 ribu vaksinator. Dan tanggal 2 sampai 4 Maret ini, maka genap 10 ribu vaksinator TNI baik dari Angkatan Darat, Laut dan Udara," kata Tugas di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (3/3).
Vaksinator dari kalangan prajurit TNI itu akan segera diterjunkan guna membantu pemerintah agar bisa mempercepat program vaksinasi nasional yang menargetkan penyuntikan terhadap 188 juta penduduk.
"Ini penting untuk terciptanya konsep imunitas komunal atau herd immunity, di mana minimal 70 persen dari masyarakat Indonesia ini tervaksinasi Covid-19. Ini suatu upaya penyelesaian untuk penanganan pandemi ini. Kita harapkan dengan vaksinasi ini pandemi segera berakhir," kata Tugas.
Selain petugas vaksinasi, TNI juga menyiapkan petugas tracer dari kalangan Babinsa hingga Babinpotdirga untuk memantau dan terjun langsung melacak penularan Covid-19 di masyarakat.
Mereka juga telah disiapkan untuk divaksin demi meningkatkan imunitas saat bertugas. Pada hari ini, pihaknya telah melakukan vaksinasi terhadap ribuan prajurit TNI di lingkungan Mabes TNI Cilangkap.
"Jadi kita harapkan hari ini bisa 1.500 personel, tapi tadi sasaran ditetapkan 1.200 personel," kata Tugas.
Vaksinasi yang diberikan hari ini diprioritaskan untuk prajurit yang kerap melakukan interaksi dengan publik. Di antaranya personel yang menegakkan pendisiplinan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) kepada masyarakat.
"Ini juga termasuk bagi personel yang melakukan tracer (pelacakan) Covid-19," kata Tugas.
Sumber cnnindonesia.com