Ketum Pertama Demokrat Merasa Dicatut dalam Upaya Kudeta AHY
03 Februari 2021, 09:00:26 Dilihat: 104x

Jakarta -- Ketua Umum pertama Partai Demokrat, Subur Budhisantoso, merasa namanya dicatut sebagai salah satu pendukung Kepala Staf Presiden Moeldoko mengambil alih kursi Ketua Umum Demokrat dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ia mengaku tidak pernah dihubungi dan tidak tahu tentang sebuah acara konferensi pers yang digelar di salah satu hotel di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (2/2) tersebut.
"Saya, Subur Budhisantoso, Ketua Umum pertama Partai Demokrat, menyatakan keberatan atas pencatutan nama saya sebagai pemateri konferensi pers yang mengatasnamakan Forum pendiri dan senior Partai Demokrat, yang undangannya beredar sejak kemarin," kata Subur dalam keterangannya yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (3/2).
"Saya tegaskan bahwa saya tidak pernah dihubungi dan tidak tahu menahu mengenai acara itu," ucap Subur.
Sebagai pendiri dan senior partai, ia mengimbau kepada senior-senior Demokrat lainnya untuk tidak mengganggu keutuhan partai dan mendukung pengurus sekarang untuk membesarkan Demokrat. Subur pun menyatakan bahwa dirinya mendukung penuh kepengurusan DPP Demokrat pimpinan AHY saat ini.
"Secara pribadi dan sebagai senior partai, saya mendukung penuh kepengurusan DPP Partai Demokrat periode 2020-2025 yang dipimpin oleh AHY berdasarkan keputusan Kongres Partai 15 Maret 2020," katanya.
Ia juga mengaku setuju dengan pernyataan AHY yang meminta agar kader Demokrat tidak mau dipecah belah oleh sejumlah oknum di luar partai. Subur berharap kebenaran informasi tentang upaya kudeta terhadap AHY segera terungkap dan Demokrat semakin solid.
"Semoga kebenaran segera terungkap dan Partai Demokrat tetap solid di bawah kepemimpinan Ketua Umum AHY," tuturnya,
Sebelumnya, sebanyak empat tokoh senior Partai Demokrat diklaim mendukung Moeldoko mengambil alih kursi Ketua Umum Demokrat dari AHY.
Mereka adalah Ketua Umum Partai Demokrat 2001-2005, Subur Budhisantoso; Ketua Umum Partai Demokrat 2005-2010, Hadi Utomo; Ketua Umum DPP Partai Demokrat 2010-2013, Anas Urbaningrum; dan mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Marzuki Alie.
Klaim tersebut diungkap oleh politikus senior Partai Demokrat, Yus Sudarso saat ditemui usai menggelar konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (2/2).
"Jadi tanpa ada rekayasa, kawan-kawan ini bertemu dalam satu titik pemikiran, bagaimana Demokrat ke depan," kata dia.
Ia mengatakan keempat tokoh tersebut telah membentuk empat faksi untuk mendukung Moeldoko. Namun pihaknya menjanjikan AHY akan tetap mendapat jabatan strategis jika Demokrat berhasil memenangkan Pilpres 2024.
"Kawan melihat figur yang pas untuk di-create adalah Moeldoko. Akan tetapi kami sayang SBY [Susilo Bambang Yudhoyono], sayang AHY, kalau Demokrat punya presiden pastinya AHY skala prioritas menjadi menteri kami dan 10 tahun ke depan beliau akan lebih matang untuk menjadi pemimpin bangsa ini," ucapnya.
Sumber cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.