Isolasi Pasien Negatif dan Wafat, RS di Semarang Dipolisikan
31 Januari 2021, 09:00:01 Dilihat: 85x
Jakarta -- Keluarga pasien melaporkan Rumah Sakit (RS) Tlogorejo Semarang, Jawa Tengah, atas dugaan malapraktik terkait pasien covid-19. Pelaporan dilakukan Raplan Sianturi, ayah sang pasien ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah.
Raplan warga Pondok Baru Cijantung Jakarta Timur itu melaporkan ke polisi mengenai anak sulungnya, Samuel Reven (26) yang meninggal dunia dalam perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Tlogorejo Semarang pada 3 November 2020. Sang anak diketahui tetap diisolasi meski dinyatakan negatif covid-19.
Sang ayah menuding RS tak memberikan penanganan medis yang optimal. Oleh tim medis, Samuel dimasukkan ruang isolasi setelah melihat hasil tes rapid dinyatakan reaktif. Usai hasil tes swab dinyatakan negatif, Samuel tak kunjung dikeluarkan dari ruang isolasi.
"Saat reaktif, kami nurut, Samuel masuk isolasi. Esoknya dilakukan tes swab, dan lusa muncul hasil negatif. Tapi Samuel tetap tak dipindah sampai esok harinya kondisinya tiba-tiba kritis dan meninggal dunia," ungkap Raplan di Semarang, Rabu (27/1).
Kesedihan juga Erni Marsaulina (50), ibunda Samuel yang terus menitikkan air mata bila ingat anak sulungnya. Erni tak habis pikir dengan sikap RS t yang seolah menelantarkan anaknya dalam kondisi sakit. Erni mengatakan, setiap menitipkan makanan dan minuman untuk Samuel selalu ditolak oleh RS.
"Saya ibunya, yang melahirkan dan membesarkannya selama 26 tahun, tidak bisa melihat kondisi anak saya yang terakhir. Tiba-tiba dikabari sudah kritis dan meninggal, saya peluk badannya sudah dingin," kata Erni sambil menangis.
Kekecewaan keluarga makin memuncak ketika RS memberikan resume bila Samuel meninggal karena penyakit tidak menular. Untuk secara rinci dan jelasnya, RS enggan membeberkannya. Sikap RS itu yang membuat pihak keluarga akhirnya mengadukan resmi RS Tlogorejo Semarang ke Polda Jawa Tengah pada 25 Januari 2021.
Manajemen Rumah Sakit Tlogorejo saat dikonfirmasi menyatakan bila yang dilakukan Rumah Sakit terhadap Samuel sudah berjalan prosedural dan pelayanan terbaik. Meski demikian, manajemen siap menerima bila ada upaya mediasi dan penyelesaian kekeluargaan.
"Seluruh kronologi, proses, dan tindakan medis sudah dijelaskan dengan proporsional dan benar sesuai standar organisasi profesi kepada pihak keluarga. Selanjutnya kami tetap bersedia melakukan mediasi dengan pihak keluarga, serta organisasi profesi atau instansi terkait," ujar Direktur Pemasaran Rumah Sakit Tlogorejo Dr. Grace Rutyana di kantornya.
Sumber cnnindonesia.com