KLHK Sebut Sisa Kosmetik dan Losion Nyamuk Cemari Sungai
29 Juli 2019, 09:00:02 Dilihat: 788x

Surabaya -- Mikroplastik bukan satu-satunya limbah yang mengancam perairan Indonesia. Sebuah penelitian yang sedang didalami Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan, hal lain yang tak kalah mengancam adalah zat kimia limbah kegiatan domestik.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, MR Karliansyah mengatakan zat kimia limbah domestik itu adalah sisa pembuangan obat-obatan, pencucian kosmestik, dan lotion obat nyamuk bekas penggunaan masyarakat.
"Tanpa kita sadari di air-air sungai yang masuk ke laut itu, banyak sekali air laut yang ditemukan bekas sisa obat-obatan, kosmetik, lotion obat nyamuk," kata Karliansyah, usai bertemu dengan para akademisi di Surabaya, Kamis (25/7).
Hal tersebut, kata dia merupakan hasil penelitian pakar Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dilakukan di sejumlah perairan sungai dan laut di Indonesia. Ia menyebutkan, zat kimia domestik itu justru lebih mendominasi dari jenis limbah lain, seperti mikroplastik.
"Yang lagi in di dunia masalah mikroplastik, ternyata ada penelitian dari guru besar IPB, di (sungai) Citarum dan Ciliwung, juga sudah ditemukan bahan lain yang patut dihindari karena itu unsur berbahaya juga," katanya.
Karliansyah mengatakan penelitian KLHK baru dilakukan di sejumlah titik dan belum mencakup semua sungai dan laut di Indonesia. Namun Karliansyah menduga pencemaran serupa juga terjadi di semua daerah. Hal itu dilihatnya dari kebiasaan masyarakat menggunakan kosmetik dan lotion.
Ditambah lagi, dari catatan KLHK, sebagian besar yang mencemari sungai di Indonesia itu 70-80 persennya adalah limbah kegiatan domestik. Limbah tersebut, kata dia, yang selama ini menggelontor tanpa diolah.
"Iya, lah, (terjadi di seluruh Indonesia), kita kan biasa tadi disampaikan, perempuan kan pakai kosmetik, nanti malam dibersihkan, ya masuk saluran perkotaan, kemudian ke sungai, ya itu ke laut, dari waktu ke waktu terakumulasi, kalau perorangan mungkin kecil, tapi karena ini sifatnya akumulatif ya numpuk," kata dia.
Ia pun mendorong agar pemerintah daerah untuk segera membuat instalasi pengolahan air limbah di daerah masing-masing, untuk mengontrol penyebaran limbah, sisa obat-obatan dan kosmetik dari kegiatan domestik tersebut.
"Kita juga sudah mendorong pemda untuk bagaimana air limbah ini bisa diolah. Kalau tidak ya sulit, sementara kalau (limbah) industri kan mudah, mereka ada kewajiban (mengatur). Kalau domestik gini kan kewajiban pemda dan pemkot untuk mengatur," kata dia.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Visiting Professor, Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.