Kekeringan, Desa-desa di Temanggung Minta Bantuan Air Tangki
24 Juli 2019, 09:00:08 Dilihat: 762x

Jakarta -- Sebanyak lima desa di lima kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mengalami kekeringan dan membutuhkan bantuan air bersih di musim kemarau ini.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Temanggung Gito Walngadi mengatakan lima desa yang mengalami kekeringan itu adalah Gentan (Kecamatan Kranggan), Drono (Kecamatan Tembarak), Jetis (Kecamatan Selopampang), Dampit (Kecamatan Tlogomulyo), dan Kalimanggis (Kecamatan Kaloran).
Ia mengatakan sumber air di sejumlah daerah tersebut sudah surut dan mengering sehingga membutuhkan bantuan air bersih.
"Sebelumnya kami menerima surat permohonan bantuan air bersih dari lima kecamatan tersebut dan setelah kami lakukan pengecekan memang wilayah tersebut memerlukan droping air bersih," kata Gito di Temanggung seperti dikutip dari Antara, Senin (22/7).
Gito menuturkan setiap hari BPBD Kabupaten Temanggung mendistribusikan air bersih ke daerah kekeringan sebanyak enam tangki.
Lebih lanjut, dia menerangkan potensi daerah rawan kekeringan di Kabupaten Temanggung terdapat di 12 kecamatan yang terdiri atas 40 desa dan 129 dusun atau titik.
Oleh karena itu, Gito mengimbau agar para kepala desa di daerah rawan kekurangan air bersih untuk aktif menyampaikan perkembangan di daerahnya.
"Segera minta bantuan air bersih jika memang sangat membutuhkan," katanya.
Sementara itu di wilayah terpisah, BPBD DI Yogyakarta mencatat kebutuhan dropping air di sejumlah wilayah yang menghadapi kekeringan saat musim kemarau mengalami peningkatan selama Juli dibanding kebutuhan bulan sebelumnya.
"Di beberapa wilayah, ada kecenderungan kenaikan permintaan dropping air bersih. Sampai pertengahan Juli, jumlah kebutuhan air bersih sudah lebih dari 50 persen dibanding bulan sebelumnya," kata Kepala Pelaksanana BPBD DIY Biwara Yuswantana di Yogyakarta, Sabtu (20/7).
Berdasarkan data BPBD DIY, kecamatan yang membutuhkan suplai air paling banyak adalah Kecamatan Girisubo di Kabupaten Gunungkidul. Pada Juni, kecamatan tersebut membutuhkan 200 tangki air dan hingga pertengahan Juli sudah membutuhkan 124 tangki air. Kenaikan permintaan kebutuhan air bersih juga meningkat di kecamatan lain di Kabupaten Gunungkidul, seperti di Kecamatan Rongkop dari 104 tangki air pada Juni menjadi 60 tangki air hingga pertengahan Juli.
"Bahkan, Kecamatan Purwosari yang pada bulan lalu tidak membutuhkan bantuan air bersih kini sudah meminta bantuan air bersih sebanyak 20 tangki," kata Biwara.
Biwara menerangkan bantuan air bersih yang didistribusikan ke berbagai kecamatan yang membutuhkan tersebut sepenuhnya masih dapat ditangani oleh pemerintah daerah setempat.
"Kondisi musim kemarau pada tahun ini diperkirakan lebih kering dibanding tahun lalu meskipun tidak sekering musim kemarau pada 2015. Tetapi, perlu ada langkah antisipasi yang dilakukan agar kebutuhan air bersih bagi masyarakat tetap terpenuhi," katanya.
Dua Hari Hujan di Tasik, Kekeringan Belum Teratasi
Sementara itu di Jawa Barat, BPBD Kota Tasikmalaya menyatakan hujan yang mengguyur wilayah itu selama dua hari beruntun belum berdampak mengatasi kekeringan akibat kemarau yang selama ini telah menyebabkan kekeringan pada air sumur dan lahan pertanian.
"Hujan cukup lama dan rata, tapi tidak besar, jadi tidak ada pengaruh signifikan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar, Minggu.
Hujan mengguyur wilayah Kota Tasikmalaya sejak Jumat (19/7), selanjutnya hujan kembali turun dengan intensitas tidak terlalu besar cukup membasahi tanah yang sebelumnya kering.
Hujan tersebut, lanjut dia, belum mengembalikan kondisi air sumur yang menjadi sumber air warga, untuk itu BPBD tetap mendistribusikan air bersih untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga warga.
"Sampai sekarang masih terus mendistribusikan air bersih," katanya.
Sebelumnya pada Rabu (17/7), BPBD Jabar menyatakan 13 kabupaten/kota di provinsi tersebut terdampak kekeringan akibat musim kemarau tahun ini. Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jabar Budi Budiman Wahyu mengatakan 13 kabupaten/kota itu adalah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, dan Kota Cirebon.
Kemudian Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Ciamis, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut dan Kabupaten Majalengka.
Budi mengatakan akibat kekeringan musim kemarau juga menyebabkan 14.404 hektare lahan pertanian di Jabar terdampak kekeringan.
Selain itu, lanjut Budi, sebanyak 14.795 kepala keluarga (KK) di Provinsi Jabar terdampak kekurangan air bersih akibat musim kemarau tahun ini. Dia mengatakan BPBD Jabar elah berkoordinasi dengan BPBD tingkat kabupaten/kota untuk menyalurkan bantuan 386.600 liter air bersih kepada warga yang kekurangan air bersih.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil masih mengkaji terkait rencana penetapan status siaga kekeringan seperti yang diusulkan BPBD Jawa Barat.
"Saya masih mengkaji karena solusi-solusi sudah dilakukan. Dengan para bupati wali kota sudah menggilir (irigasi). Hitungannya harian. Sehari di kelompok tani ini, sehari di itu," kata Ridwan.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Visiting Professor, Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.