Kemendikbud Gunakan UN untuk Koreksi Capaian Nilai Siswa
08 Juni 2019, 09:00:05 Dilihat: 715x

Jakarta -- Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kemendikbud mengatakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2019 jenjang SMP sederajat berfungsi untuk mengkoreksi capaian rata-rata nilai siswa di tiap sekolah.
"Jadi UNBK itu mengkoreksi skor (siswa per sekolah) dan banyak sekolah yang terkoreksi banyak," kata Kabalitbang Kemendikbud Totok Suprayitno di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa (28/5).
Hal ini dikatakan Totok karena pada faktanya ada sekolah yang baru melaksanakan UNBK tahun ini yang hasilnya sangat rendah dibanding tahun lalu.
"Ada sebuah sekolah yang rata-rata UNBK-nya ini tadinya seolah-olah nilainya 90. Ketika UNBK drop sekarang nilainya menjadi 45," tutur Totok.
Totok juga mengatakan kemungkinan besar ini disebabkan oleh adanya tindak kecurangan yang dilakukan pada saat Ujian Nasional tahun lalu, ketika ujian belum berbasis komputer seperti saat ini.
Selain perihal koreksi nilai di atas, didapatkan juga data partisipasi peserta, di mana sebanyak 83 persen peserta didik SMP sederajat mengikuti UNBK 2019. Diketahui juga, angka ini meningkat tiap tahunnya.
"Ekspansi UNBK berlangsung sangat cepat mulai 2015 kemarin, dan tahun lalu ini sudah 83 persen peserta sudah UNBK untuk siswa SMP ini, ini proses yang kita dorong dengan cepat," ujar Totok.
Di tingkat provinsi, yang sudah 100 persen melakukan UNBK, di antaranya yaitu Aceh, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Timur dan Kalimantan Selatan. Sedangkan yang terendah adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 26 persen. Hal ini cukup disayangkan Totok.
"Lainnya hampir dan yang terendah itu di NTT, 26 persen, saya kira seharusnya bisa lebih dari itu, fasilitas enggak jelek jelek amat kok, ini soal kemauan juga," ujarnya.
Terakhir, Totok mengatakan di kategori Madrasah Tsanawiyah (MTS), jumlah provinsi yang mengikuti UNBK sampai 100 persen lebih banyak dibandingkan kategori SMP.
"Nah, MTS lebih banyak, sudah 22 provinsi menjalankan UNBK 100 persen, lebih besar dari SMP, terendah itu Maluku Utara," katanya.
Sebelumnya, Totok mengakui peningkatan jumlah peserta UNBK tingkat SMP membuat nilai rata-rata siswa menurun. Hal itu lantaran UNBK memangkas potensi kecurangan.
Dia menerangkan peluang distorsi dalam nilai anak, seperti kecurangan, besar saat jumlah peserta UNBK kecil. Alhasil, nilai UN menjadi semakin tinggi tiap tahunnya. Dan sebaliknya, hasil UN semakin murni saat peserta UNBK semakin banyak karena meminimalisasi kecurangan.
"UNBK dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, tetapi ketika itu [jumlah peserta UNBK] naik, hasil [UN]-nya akan ada penurunan , saya beri tanda kutip. Penurunan ini bukan penurunan riil, tetapi proses koreksi," jelas Totok.
Totok mengatakan bahwa hasil UN ini akan menjadi alat pemetaan kelemahan sistem pendidikan di Indonesia. Selain karena hasilnya yang lebih murni menggambarkan kemampuan siswa, UNBK juga bisa merefleksikan kemampuan guru atau sekolah dalam penyampaian materi.
"Maka UN bukan hanya sebagai alat pemetaan tetapi juga lebih kepada alat diagnosis untuk merekomendasikan upaya perbaikan kualitas proses belajar. Jangan-jangan bukan karena ruang kelasnya yang kurang baik, tetapi karena kompetensi gurunya yang perlu ditingkatkan," ujarnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Visiting Professor, Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.