ACT Kirim 60 Ton Bantuan untuk Korban Banjir Bengkulu
02 Mei 2019, 09:00:00 Dilihat: 675x
Jakarta -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendirikan Posko Kemanusiaan dan Dapur Umum yang tersebar di lima titik terdampak banjir maupun longsor di Provinsi Bengkulu. Bantuan pun semakin bertambah dengan pemberangkatan truk kemanusiaan dan armada bantuan yang dikirimkan Senin (29/4).
"Koordinasi lintas lini dengan tim di wilayah Bengkulu baru saja tuntas karena ke depannya kita akan meningkatkan volume aksi ini," jelas Bambang Triyono selaku Direktur Global Humanity Response ACT.
Kerangka aksi bantuan dalam waktu dekat ini salah satunya adalah pengiriman 60 ton bantuan logistik yang diberangkatkan dengan truk dari gudang Humanity Distribution Center ACT di Gunung Sindur, Bogor. Bantuan logistik yang dikirimkan di antaranya sembako, selimut, popok bayi, susu, biskuit, termasuk juga pakaian untuk korban banjir Bengkulu.
Bantuan diberangkatkan pada Senin sore ini bersamaan dengan pengiriman tiga jenis armada, yakni tiga unit mobil penyelamat (rescue), satu unit Humanity Food Truck, dan satu unit ambulans pra-rumah sakit untuk fase darurat.
Bambang menyatakan aktivitas tim ACT di Bengkulu hari ini akan lebih difokuskan kepada bantuan pangan siap santap dan distribusi logistik awal kepada korban. Namun ke depannya, Bambang menjelaskan bahwa diperlukan kembali penguatan posko-posko di Bengkulu dan penambahan posko lain mengingat kondisi lokasi saat ini.
Hari ketiga sejak banjir melanda, jumlah pengungsi masih tinggi meski banjir perlahan mulai surut. Apra Julianda Poetra, relawan yang tergabung dalam Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Bengkulu mengatakan, warga juga ada yang bertahan di sekitar rumah dengan mendirikan tenda darurat maupun berteduh di posko.
"Pengungsian masih masif. Banjir di wilayah kota mulai surut, tetapi beberapa kabupaten masih terendam. Jalan dan jembatan juga banyak yang putus sehingga bantuan dan tim penyelamat belum bisa masuk dan menyebabkan akses kami menjadi terbatas juga," ujar Apra.
Sebelumnya sejak Jumat (26/4) malam, hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu terendam banjir. Kondisi banjir yang cukup parah membuat beberapa warga terpaksa mengungsi ke posko-posko, salah satunya yang didirikan oleh ACT.
Banjir yang diperkirakan terjadi karena intensitas hujan yang tinggi selama dua hari berturut-turut ini menyebabkan sejumlah jalur transportasi terputus, baik antar-kabupaten maupun antar-provinsi yang menghubungkan Bengkulu dengan Sumatera Selatan serta Bengkulu dengan Lampung.
Sumber : cnnindonesia.com