KPU Sebut 90 Petugas KPPS Meninggal di Pemilu 2019
26 April 2019, 09:00:07 Dilihat: 701x

Jakarta -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyampaikan hingga Senin (22/4) sore sudah ada 90 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia dan 374 orang sakit dalam tugas Pemilu 2019.
KPU akan menemui Kementerian Keuangan untuk membahas anggaran santunan bagi para petugas yang mengalami musibah itu.
"Kami besok rencanakan akan lakukan pertemuan dengan Kementerian Keuangan. Besok rencananya sekjen yang akan bertemu para pejabat Kementerian Keuangan," kata Arief dalam jumpa pers di Kantor KPU, Jakarta, Senin (22/4).
Arief menyebut KPU akan mengusulkan besaran santunan kepada Kemenkeu. Untuk petugas yang luka-luka diusulkan mendapat Rp16 juta, penyandang catat mendapat maksimal Rp30 juta, dan yang meninggal dunia menerima Rp36 juta.
Ia menegaskan jumlah itu akan diusulkan ke Kemenkeu untuk bisa diwujudkan.
"Akan dibahas diambil dari pos mana karena tidak ada pos anggaran khusus terkait asuransi," tuturnya.
Sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo memastikan Pemerintah akan mencairkan dana untuk santunan para petugas KPPS yang meninggal dunia. Namun Tjahjo belum bisa memastikan besarannya sebab masih menunggu data dari KPU dan Bawaslu.
"Kami menunggu usulan dari Bawaslu dan KPU. Saya yakin Pemerintah akan memberi penghargaan, tetapi kalau soal anggaran nanti biar dari Bawaslu fix-nya, berapa untuk yang sakit, berapa yang meninggal termasuk KPPS, dan anggota Polri," kata Tjahjo lewat keterangan tertulis.
Dari Sumatera Selatan jumlah petugas KPPS yang meninggal bertambah dua orang menjadi empat orang. Semua petugas itu meninggal karena kelelahan. Sementara tiga petugas masih dirawat di rumah sakit dan satu petugas di antaranya dalam kondisi kritis.
"Awalnya ada dua, tapi kita baru dapat laporan terbaru, ada yang meninggal lagi. Jadi total 4 orang petugas KPPS meninggal. Itu baru yang meninggal, yang sakit juga ada beberapa" ujar Komisioner KPU Sumsel Divisi Hukum dan Pengawasan Hepriadi.
Dua petugas KPPS yang meninggal tersebut yakni Untung Imansyah yang bertugas di Banyuasin serta Syarifudin yang bertugas di TPS 06 Desa Anyar, Kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja, Kabupaten OKU Timur.
Adapun tiga petugas KPPS yang tengah dirawat di rumah sakit yakni berasal dari Kabupaten Lahat, OKU Timur, serta Kota Lubuklinggau.
"Yang dari Lubuklinggau ini dikabarkan pembuluh darahnya pecah. Yang parah, kritis ini yang di Lahat. Sekarang masih kritis kondisinya.
Dirinya berujar, para petugas KPPS yang meninggal dan dirawat di rumah sakit tersebut memang kelelahan saat bertugas, bukan karena penyakit bawaan ataupun kambuhan yang diderita oleh para petugas.
Hepriadi bisa memastikan para petugas yang meninggal dan sedang dirawat disebabkan oleh kelelahan saat bertugas, bukan karena penyakit bawaan. Sebab, kata dia, para petugas tersebut saat melamar menjadi anggota KPPS diwajibkan membawa surat keterangan sehat dari dokter agar bisa bertugas dengan baik saat pemilu.
"Ini semuanya kelelahan, bukan karena sakit yang diderita. Karena sebelum mereka sakit atau meninggal, mereka baik-baik saja, sehat dan bisa melaksanakan tugasnya dengan baik," ujar dia.
Sumber : cnnindoneia.com
Share:

UN Videos

Visiting Professor, Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.