Kasus Meningkat, Indonesia Waspada DBD
05 Februari 2019, 09:00:05 Dilihat: 714x

Jakarta, CNN Indonesia -- Musim hujan seolah jadi waktu pesta bagi nyamuk Aedes aegepty. Bahkan Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kementerian Kesehatan menuturkan musim hujan adalah musim rumah sakit bersalin buat nyamuk.
Bagaimana tidak? Telur-telur nyamuk bisa bertahan dalam kondisi kering atau tanpa air selama enam bulan. Ini artinya telur tetap bertahan selama musim kemarau. Kemudian pada musim hujan, telur-telur pun menetas saat bersentuhan dengan air. Tak heran jika peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat.
Nadia memaparkan kasus DBD di seluruh Indonesia per 29 Januari 2019 sebanyak 13.683 kasus dan jumlah pasien meninggal sebanyak 133 orang. Kasus demam berdarah ini mengalami peningkatan jumlah. Data terakhir Kemenkes (2018) menyebut ada 11.293 kasus dan 112 orang meninggal.
"Hujan dan kelembapan udara membuat telur berumur panjang dan cepat menetas. Kita lihat data, Jawa Timur kasusnya paling banyak (2.657 kasus dan kematian 47 orang)," kata Nadia dalam temu media bersama Kemenkes di press room, gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (30/1).
Setelah Jawa Timur, menyusul Jawa Barat (2.008 kasus), Nusa Tenggara Timur (1.169 kasus), Jawa Tengah (1.027 kasus) dan Sulawesi Utara (980 kasus). Sedangkan untuk DKI Jakarta terdapat 613 kasus.
Sedangkan untuk jumlah kematian, setelah Jawa Timur yang tertinggi lainnya terdapat NTT (14 orang), Sulawesi Utara (13 orang), Jawa Barat (11 orang) dan Jawa Tengah (9 orang).
Meski situasi kian memburuk dengan peningkatan jumlah kasus maupun kematian, DBD belum berstatus kejadian luar biasa (KLB). Nadia pun menambahkan bahwa kasus DBD kali ini belum bisa disebut sebagai wabah.
"Penentuan ini wabah kita mengacu pada dua (peraturan) yakni, UU Nomor 4 Tahun 1984 (tentang Wabah Penyakit Menular) dan KLB dari Permenkes 1501 Tahun 2010 (Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya)," jelas Nadia.
Lebih lanjut lagi status wabah ditetapkan oleh Menkes. Ini dilihat dari peningkatan jumlah kasus secara signifikan, bisa dua kali lipat dalam kurun waktu tertentu. Pertimbangannya, kasus telah mengganggu keamanan, ketidakstabilan ekonomi, serta kecemasan.
Di sisi lain, KLB ditetapkan secara bertingkat. Nadia menjelaskan KLB akan ditetapkan kota atau kabupaten dengan kriteria kurang lebih sama dengan wabah. Ketika kasus meluas hingga satu provinsi maka gubernur berhak menetukan status kasus penyakit jadi KLB. Status KLB pun bisa naik hingga tingkat nasional ketika kasus berdampak besar.
"Status KLB ini juga menimbulkan konsekuensi. Mobilisasi sumber daya mulai dari uang, tenaga, segala sesuatu difokuskan lainnya ditinggal dulu untuk (mengatasi) KLB. Kita juga ada travel warning," imbuhnya.
Selain itu, menilik kasus tahun-tahun sebelumnya jumlah kasus DBD tahun ini jumlahnya masih cukup jauh. Dalam lima tahun terakhir, jumlah kasus DBD tertinggi terjadi pada 2016 yakni sebanyak 204.171 kasus, sedangkan 2018 hanya tercatat sebanyak 53.075 kasus.
"Memang ada peningkatan kasus tapi kita belum sampai pada titik tersebut (wabah dan KLB)," katanya.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Visiting Professor, Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.