JAKARTA - Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan akan menghadang laju Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) alias Gembel dan Pengemis (Gepeng) selama Ramadan. Sejumlah petugas akan ditempatkan di beberapa titik.
Ada delapan titik yang disasar Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan bekerja sama dengan Dinas Sosial Jakarta. Delapan titik tersebut adalah di sekitar Patung Pemuda, putaran Al-Azhar, perempatan Mabes Polri dan kawasan CSW, Mampang, perempatan Pancoran, Fatmawati, dan perempatan Trakindo.
Anggota Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan juga ada yang berkeliling untuk menjaring para gepeng. "Ada juga yang mobile, dua atau tiga mobil keliling untuk mencari PMKS," kata Kepala Seksie Pelayanan Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda saat dihubungi, Senin (8/7/2013).
Sambungnya, Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan juga akan menempatkan dua relawan di setiap kecamatan untuk memantau gepeng. "Dia akan menghalau dan memberikan motivasi untuk tidak meminta-minta," sambungnya.
Upaya utuk mengurangi gepeng adalah dengan memasang spanduk himbauan kepada masyarakat supaya tidak memberi sedekah di jalanan.
"Kita mengimbau pengguna jalan agar bersedekah di panti asuhan, masjid, yayasan yang sudah ada di masyarakat. Jadi tidak di jalanan," katanya.
Petugas Dinsos juga akan bekerjasama dengan sekuriti rumah mewah seperti di Bintaro atau Pondok Indah untuk memberikan pengertian supaya tidak memberi kepada orang yang minta-minta di jalanan.
Untuk sementara, dalam tiga hari belakangan ini, aparat Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan juga sudah melakukan razia PMKS dan psikotik. Sebanyak 30 orang berhasil diamankan.
"Razia ini tujuan kita supaya orang beribadah dengan khusuk," ujar Miftahul.
(trk)