Rizka Diputra - Okezone
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
JAKARTA - Pemberian penghargaan World Statesman Award atas oleh Appeal of Conscience Foundation (ACF) kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga saat ini masih menuai pro dan kontra.
Tidak sedikit kalangan yang menilai SBY tidak patut menerima penghargaan itu jika melihat kondisi riil yang terjadi di Tanah Air.
Terkait polemik pemberian ACF Award, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga menegaskan, menerima penghargaan bukan dan tidak pernah menjadi tujuan Pemerintahan SBY.
Menurutnya, SBY sebagai kepala negara dan pemerintahan, memiliki kehendak untuk melakukan yang terbaik yang ia bisa berikan kepada rakyat dan negerinya.
"Dengan segala kekurangannya, baik sebagai manusia biasa maupun sebagai pemimpin, SBY ingin memenuhi komitmen konstitusional dan personalnya untuk menjaga kebhinekaan sebagai bangunan dasar dari republik ini," kata Daniel kepada Okezone, di Jakarta, Rabu (29/5/2013).
Daniel melanjutkan, adanya pro dan kontra sangat dimaklumi Presiden SBY, karena hal itu merupakan dinamika yang lazim terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Penghargaan tak akan membuatnya (SBY) silau. Cacian juga tidak akan membuatnya berkecil hati untuk menjalankan amanah dalam sisa masa pemerintahannya," sambung Daniel.
Presiden SBY lanjut Daniel, meminta agar semua pihak paham bahwa kemajemukan adalah sebuah berkat sekaligus tantangan. "Kita perlu merayakan sekaligus mengelolanya. Kita perlu kontitusi dan hati yang besar untuk memajukan Indonesia," tukasnya. (put)