Bramantyo - Okezone
SOLO- Nabi palsu S di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dinilai Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah meresahkan. Informasi yang diterima MUI, S bahkan sudah mengangkat orang sebagai nabi palsu lainnya.
Hal tersebut disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Karanganyar, Muhammad Zaenudin saat dikonfirmasi Okezone, Rabu (30/1/2013).
Menurut Zaenudin, S merupakan guru agama yang tinggal di dekat Astana Giri Bangun, Matesih, Karanganyar. Dia diangkat oleh nabi palsu sebelumnya bernama Rohmad. Kini Rohmad sudah meninggal dan ajarannya diteruskan oleh S.
Dalam menjalankan ajarannya, Rohmad berani mengubah dua kalimat syahadat. "Rohmad berani mengganti dua kalimat syahadat, mengubah nama Nabi Muhammad dengan namanya sebagai utusan Allah," paparnya.
Zaenudin menambahkan, para pengikut S merupakan pengikut Rohmat yang sudah meninggal dunia. Untuk beribadah para pengikutnya, S mendirikan masjid khusus di Giri Layu.
S juga diketahui pernah mengangkat seorang pengikutnya sebagai nabi yakni SM, yang berprofesi sebagai guru agama dan tinggal di Kecamatan Kerjo, Karanganyar.
MUI, tambah Zaenudin, pernah memanggil S untuk dimintai keterangan dan diimbau bertaubat. "Tapi undangan MUI berkali-kali ditolak S mentah-mentah. Bahkan S menganggap MUI yang menyimpang," jelasnya. (tbn)
(kem)