Gelar Pahlawan Soekarno, Tak Redakan Konflik SBY-Mega
07 November 2012, 10:35:47 Dilihat: 126x
Tri Kurniawan - Okezone
Rabu, 07 November 2012 06:34 wib
Presiden SBY
JAKARTA - Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Ibramsjah mengatakan, Presiden SBY memang sudah sepantasnya memberikan gelar pahlawan nasional bagi Soekarno dan Hatta. Namun, pemberian ini tak lantas akan meregangkan konflik antara SBY dan Megawati Soekarnoputri.
"Karena menurut saya akan sulit ya, terlanjur terlalu dalam konflik SBY dan Mega itu," kata dia kepada Okezone, Selasa (6/11/2012).
Ibramsjah tak yakin ini akan menjadi titik awal rekonsiliasi antara ketua umum Partai Demokrat dan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu. Mundurnya SBY dari kursi menteri era Presiden Megawati membuat putri Soekarno ini merasa dikhianati.
"Sampai detik ini perasaan Mega masih merasa dikhianati. Dia (SBY) salah satu pembantunya berhenti jadi menteri terus menjadi presiden, itu awalnya menurut saya," tembahnya.
Dia menilai, SBY memang ada kemauan untuk kembali merajut kemesraan dengan Mega. Tujuannya bukan hanya rekonsiliasi dua partai politik tapi secara nasional untuk mendukung jalannya pemerintahan.
"Selama Megawati masih berada di luar kan masih belum dapat dinilai berhasil. Kepentingan SBY di dalam kepemimpinannya supaya dianggap berhasil mempersatukan bangsa, ternyata dari Mega tidak pernah bisa berhasil," terangnya.
Bagi Ibramsjah, bukan perkara mudah menaklukkan hati Megawati. Perempuan berkacamata ini memiliki watak yang cukup keras dan teguh pada pendiriannya. "Ini (gelar pahlawan nasional) hanya sepatutnya saja diberikan, tapi susah untuk rekonsiliasi," pungkasnya.
(trk)