Kekerasan di Suriah Tewaskan Lebih dari 32.000 Orang
09 Oktober 2012, 13:36:25 Dilihat: 137x
Beirut (AFP/ANTARA) - Kekerasan di Suriah telah menewaskan lebih dari 32.000 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, sejak pecahnya pemberontakan anti-rezim pada Maret tahun lalu, kata sebuah kelompok pemantau.
Sekitar 1.000 orang tewas dalam sepekan terakhir saja, ujar Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, karena kekerasan terus meningkat seluruh negeri.
"Setidaknya 22.980 warga sipil, 7.884 tentara dan 1.215 pembelot tewas dalam kekerasan di Suriah," kata Direktur Observatorium, Rami Abdel Rahman kepada AFP, menambahkan jumlah terbaru, belum ditambah jumlah korban pada awal Senin yang mencapai 141 orang tewas.
Pada September setidaknya 4.727 orang tewas, termasuk 305 orang tewas pada 26 September, hari paling berdarah sejak konflik dimulai, kata Observatorium. Jumlah korban bulanan tertinggi terjadi pada Agustus, ketika pengawas mencatatkan 5.440 kematian.
Korban sipil menurut Observatorium termasuk pembelot non-militer yang mengangkat senjata melawan rezim Presiden Bashar al-Assad.
Namun penghitungan tersebut tidak menghitung korban teridentifikasi dari konflik berdarah, juga tidak memperhitungkan ribuan orang hilang dan diduga berada di tahanan.
Mereka juga mengecualikan ribuan milisi pro-rezim, Abdel Rahman mengatakan.
Observatorium yang berbasis di Inggris bergantung pada jaringan aktivis, pengacara dan petugas medis di Suriah untuk mendapatkan informasi.
Pemberontakan dimulai sebagai protes pro-reformasi, tetapi berubah menjadi pemberontakan bersenjata ketika demonstrasi secara brutal dihancurkan. Kebanyakan pemberontak, seperti penduduk, adalah warga Sunni di negara yang didominasi oleh rezim minoritas Alawit. Alawi merupakan cabang dari Islam Syiah. (yg/ml)