Geliat Sanshui, Kota nan Sunyi...
04 Oktober 2012, 10:54:01 Dilihat: 107x

JAM di samping tempat tidur sudah menunjukkan pukul 07.00, tetapi gedung-gedung tinggi itu masih diselimuti kabut tipis. Jalanan masih sepi. Kendaraan dan manusia yang melintas bisa dihitung dengan jari. Udara pagi yang dingin di bulan Juli seolah membekukan hasrat penduduk kota untuk tetap menikmati hangatnya peraduan.
Selama tiga hari, pemandangan itu menjadi sarapan pagi kami yang menghuni lantai 15 sebuah hotel di jantung Distrik Sanshui, Kabupaten Foshan, Provinsi Guangdong, China. Sebuah hotel bintang lima seharga hotel bintang tiga di Indonesia. China ternyata tidak hanya menyediakan beragam produk barang murah, tetapi juga pelayanan jasanya.
Sanshui terletak di tengah Provinsi Guangdong, sebelah barat laut dari delta Sungai Pearl. Wisatawan yang ingin berbelanja mungkin akan sulit untuk menemukan tempat yang memuaskan di Distrik Sanshui. Namun, mereka bisa pergi ke pusat perbelanjaan kota Guangzhou yang berjarak 35 kilometer dari Sanshui.
Lanskap kota Sanshui dengan belantara gedung tinggi tak beda dengan Jakarta. Bedanya, di Sanshui tidak ditemukan permukiman kumuh yang terjepit di antara gedung-gedung. Semua bangunan terlihat tertata dan serasi. Sebuah potret tentang keberhasilan ramuan sosialisme China.
Pertumbuhan Sanshui banyak didukung oleh keberadaan industri besar di bidang minuman kemasan, produk logam, plastik, kimia, keramik, sepeda motor, dan tekstil. Beberapa perusahaan yang terkenal dengan investasi besar adalah Qiangdao Beer, Atofena Perancis, Sumitomo Corporation Jepang, dan Guangdong Fenglu Aluminium Industry. Sebuah universitas tingkat provinsi, Guangdong University of Business Studies, juga dibangun di kota tersebut.
Sejak Dinasti Ming
Catatan sejarah menyebutkan, Sanshui dibangun pada era Dinasti Ming (1526) dan baru resmi menjadi sebuah kota di bawah Kabupaten Foshan, Provinsi Guangdong, China, pada Januari 2003. Kota seluas 874 kilometer persegi tersebut dihuni 440.000 jiwa. Hal ini mungkin yang membuat Sanshui terlihat sunyi. Bandingkan dengan Jakarta yang luasnya hanya 661 kilometer persegi dengan jumlah penduduk mencapai 9 juta jiwa.
Di sektor transportasi, bus, taksi, dan sepeda motor menjadi moda angkutan umum sehari-hari masyarakat Sanshui. Jalan raya di Sanshui masih didominasi sepeda motor dan mobil pribadi serta sepeda kayuh. Luas jalan yang memadai dengan tingkat pertumbuhan kendaraan yang tidak terlalu tinggi menjadikan kota tersebut terbebas dari kemacetan.
Sanshui adalah distrik yang menjelma menjadi kota kecil jika dibandingkan dengan distrik lain di kota Beijing, seperti Chengdu, Wuhan, atau Shenzhen. Bagi banyak wisatawan, Sanshui mungkin hanyalah kota asing karena tidak menghadirkan atraksi wisata ternama layaknya Tembok China atau Taman Yu Yuan yang kaya akan arsitektur klasik. Namun, bagi mereka yang ingin mencecap modernisasi China yang jauh dari kepadatan manusia dan kebisingan kota serta polusi minim, Sanshui bisa jadi pilihan.
Seperti halnya kota besar di China, modernisasi menjadi napas hidup masyarakat Sanshui dengan tata pembangunan kota yang teratur dan bersih. Keberadaan kamera CCTV di sejumlah sudut kota dan persimpangan jalan raya menjadi potret keakraban masyarakat Sanshui dengan perkembangan teknologi.
Pedagang tradisional
Kemajuan teknologi di Sanshui berjalan harmonis dengan kehidupan masyarakat tradisional. Di trotoar jalan pusat perbelanjaan modern, tak jarang kita menjumpai pedagang tradisional yang menjajakan dagangannya. Mereka memikul aneka sayur dan unggas untuk ditawarkan kepada para pejalan kaki yang melintas.
Konsep pasar tradisional-modern, yang baru-baru ini tumbuh dan berkembang di sejumlah kota di Indonesia, sejak lama hadir di kota kecil Sanshui. Lapak yang tertata dan lantai yang kering menghadirkan kenyamanan bagi para pedagang dan pengunjung pasar.
Masyarakat Sanshui juga menjadi jendela untuk melihat keteguhan bangsa China dalam melestarikan seni dan budaya tradisi warisan para leluhur. Saat pagi dan senja, banyak aktivitas berkesenian tumbuh subur di taman kota yang asri. Mereka berlatih musik dan tari, nguri-uri budaya tradisi.
Geliat Sanshui nan sunyi adalah pelipur lara bagi orang yang tinggal di tengah hiruk-pikuk kota besar yang jauh dari keramahan. Di Sanshui, semua pendatang dimanjakan oleh kehangatan dan kemurahan senyum warga lokal. Di Sanshui, sebentuk kerinduan tertanam saat meninggalkannya pergi....
Sumber : kompas.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.