Sekjen Kemenag: Dampingi Jamaah Haji Lanjut Usia
Selasa, 25 September 2012 - 07:31 wib wib
Fetra Hariandja - Okezone
ilustrasi (Foto:Fetra/okezone)
JEDDAH- Prosesi kedatangan jamaah haji Indonesia 1433 H/2012 M masih terus berlangsung hingga 20 Oktober 2012. Berbagai kisah kemanusian mengiringi prosesi kedatangan para tamu Allah.
Salah satunya adalah kisah pilu seorang nenek usia 79 tahun yang datang ke Tanah Suci tanpa pendamping. Sejak tiba di Jeddah hingga berada di Madinah, nenek tersebut mengalami perlakukan kurang baik dari jamaah lainnya karena prilakunya yang kembali seperti anak kecil.
Bahkan petugas haji di Daerah Kerja (Daker) Jeddah sempat memberikan suntikan penenang karena nenek itu mengalami disorientasi. Nenek tersebut berkali kali ingin kembali ke dalam bandara dan minta pulang ke kampung halamannya.
Sedianya, nenek tersebut akan didampingi anaknya selama menjalankan ritual haji. Sayang, sang anak keburu dipanggil Sang Khaliq sebelum mendampingi ibunya menjalani ibadah haji. Pihak keluarga lantas mengajukan sang cucu sebagai pendamping nenek itu. Karena persoalan teknis, sang cucu tidak bisa menemani nenek di Tanah Haram.
Sekjen Kementerian Agama (Kemenag) Bahrul Hayat mengatakan, secara sistem pendamping jamaah lanjut usia bisa digantikan. Namun persoalan teknis membuat pendampingnya tidak bisa digantikan.
"Saya menilai, waktu untuk mengajukan penggantian pendamping tidak terkejar. Kami sependapat bahwa pendamping jamaah lanjut usia sangat diperlukan," kata Bahrul kapada wartawan di Jeddah, Selasa (24/9/2012) malam.
Bahrul berharap ke depan para jamaah lanjut usia didampingin sanak keluarga agar bisa terpantau. Sehingga prosesi jamaah haji lanjut usia bisa berjalan dengan baik.