Susi Fatimah - Okezone
Selasa, 11 September 2012 15:52 wib
Ilustrasi (Foto:Okezone)
JAKARTA - Ketua Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Ansyad Mbai geram dengan adanya isu yang mengatakan bahwa teroris sengaja dipelihara oleh negara agar anggaran yang berasal dari luar negeri bisa terus mengalir.
"Itu hambatan kita nomer satu dalam bekerja. Bagaimana kita sudah kerja masih difitnah seperti itu. Sampai anggota polisi meninggal seperti itu masih difitnah," tegas Ansyad kepada Okezone di Jakarta, Selasa (11/9/2012).
Hal yang sama juga dikatakan oleh Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris. Kepada Okezonedia mengatakan pihaknya tak ada waktu untuk menanggapi isu-isu negatif yang menyerang institusinya.
"Terlalu banyak pekerjaan kita yang lebih penting dibandingkan mengurusi hal-hal seperti itu. Terlalu konyol teroris kita pelihara. Dugaan-dugaan seperti itu harusnya ditanyakan kepada yang mengeluarkan statemen," tegas Irfan.
Seperti diketahui, aksi terorisme di Indonesia tak pernah habis-habisnya. Banyak teroris yang ditangkap oleh aparat kepolisian tak menjamin aksi teror berhenti. Pada Rabu, 5 September 2012 sekira pukul 14.30 WIB terjadi sebuah ledakan di kediaman Thorik di Jalan Teratai VII RT 02 RW 04, Kelurahan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat. Polisi menemukan benda-benda untuk membuat bom di rumah tersebut. Namun, sang pelaku Thorik lari dari pengejaran polisi.
Selang tiga hari, bom meledak di sebuah rumah di Jalan Nusantara RT 04 RW 13 Nomor 63, Kelurahan Beji, Depok, Jawa Barat. Atas kejadian tersebut polisi memeriksa 11 orang saksi guna mengungkap penyebab ledakan tersebut.
(ydh)