VIVAnews - Kepolisian Daerah Papua mengaku kesulitan mengejar anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Lambert Pekikir yang melakukan penembakan pasukan TNI Yonif 431 di Kampung Sawiyatami Distrik Arso Kabupaten Keerom, Papua, Minggu 1 Juli 2012.
"Kami sangat kesulitan karena mereka lari dan bersembunyi di wilayah Papua Nugini," Juru Bicara Polda Papua Kombes Yohanes Nugroho Wicaksono, Senin 2 Juli 2012.
Menurut Yohanes, kelompok yang dipimpin oleh Lambert Pekikir luput dari pengawasan penjaga perbatasan saat memasuki wilayah negara tetangga. Kelompok ini masuk dengan cara ilegal. "Yang mereka lewati jalan tikus. Mereka tidak melapor dulu seperti warga biasanya," imbuhnya.
Yohanes menambahkan, OPM pimpinan Lambert Pekikir ini bertanggung jawab atas sejumlah aksi pengibaran bendera Bintang Kejora pada 1 Juli, tepat Hari Ulang Tahun OPM. Selain itu, kelompok ini juga bertanggung jawab atas penembakan mobil TNI yang berbuntut tewasnya salah seorang warga. "Lambert Pekikir bertanggung jawab dan harus ditangkap, karena aksi mereka sangat meresahkan yang mencoba merongrong kedaulatan NKRI," kata dia.
"Yang mereka lewati jalan tikus. Mereka tidak melapor dulu seperti warga biasanya."
Selasa, 3 Juli 2012, 06:42 Eko Huda S, Banjir Ambarita (Papua)
Sebelumnya Kapolda Papua Irjen Pol BL Tobing mengatakan, kelompok Lambert Pekikir masuk dalam daftar pencarian orang. Mereka diduga merupakan aktor kekerasan dan penembakan di Nafri Abepura, yang terjadi 1 Agustus 2011. "Kalau sekarang dia kembali menembaki mobil TNI dan menewaskan warga sipil berarti kejahatannya berlapis-lapis," ujar dia.
Untuk itu, Polisi bersama TNI akan terus melakukan pengejaran terhadap Lambert Pekikir dan kelompoknya. "Kami akan terus memburunya, karena tindakan mereka sudah sangat meresahkan," kata Kapolda.