Perumnas Sebut BI Checking Jadi Kendala Utama Pengajuan KPR
29 Februari 2020, 09:00:00 Dilihat: 360x

Jakarta -- Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) mengungkap beberapa tantangan dalam proses pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Tantangan terberat yakni pada proses pengecekan berdasarkan laporan riwayat kredit seseorang yang dicatat Bank Indonesia (BI Checking).
Direktur Utama Perumnas Bambang Triwibowo mengungkap sekitar 46 persen pengajuan kredit ditolak karena tidak memenuhi syarat BI checking pada 2019.
"46 persen yang pesan di kami gagal (BI Checking). Padahal, rumahnya sudah dibikin," kata Bambang di gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (26/2).
Selain macetnya pengajuan kredit akibat BI Checking, kata Bambang, ada pula tantangan lain yang dihadapi Perumnas dalam pengembangan dan penjualan hunian terjangkau di Indonesia.
Menurutnya, kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau subsidi pemerintah yang rendah menjadi alasan lain sulitnya penjualan hunian Perumnas. Kemudian, proses perizinan yang lama dan modal yang minim juga menjadi tantangan bagi Perumnas.
Karenanya, Perumnas mengembangkan konsep Transit Oriented Development (TOD) bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan DAMRI. Kerja sama tersebut dilakukan untuk lebih memenuhi kebutuhan perumahan pada masyarakat berpenghasilan rendah.
Saat ini, Perumnas sudah membangun beberapa Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) dengan model apartemen di beberapa lokasi di Jabodetabek. Beberapa di antaranya adalah proyek TOD di Tanjung Barat yang tahapnya sudah 36 persen, TOD Pondok China dengan tahap 37 persen, dan TOD Rawa Buntu yang tahapnya masih 21 persen.
"Kami membangun TOD 3 buah, dan laris bukan main. Berikutnya kami kerja sama dengan DAMRI, karena mereka menyediakan bus yang bisa kemana saja," jelas Bambang.
Direktur Pemasaran Perumnas Anna Kunti Pratiwi menambahkan macetnya proses pengajuan kredit akibat BI Checking antara lain disebabkan karena kreditur masih memiliki tanggungan kredit di tempat lain. Misalnya tanggungan kartu kredit, kredit motor, ataupun kredit untuk barang-barang konsumtif lainnya.
"Macam macam, kadang tagihan kartu kredit yang belum lunas saja bisa masuk ke dalam catatan di BI-nya. Ada yang masih motor, ada yang nyicil barang konsumtif lainnya," kata Anna.
Selain itu, Anna mencatat sebanyak 60-70 persen dari kreditur yang tak lolos BI Checking merupakan golongan milenial yang berusia di bawah 35 tahun.
"Biasanya yang suka nyicil jangka panjang kan pasti yang milenial," ujarnya.
Untuk penjualan rusunami sendiri, perusahaan dilakukan dengan skema waiting list. Artinya, kreditur baru bisa mengajukan pembelian ketika proses pembangunan rusunami tersebut selesai.
"Memang kami bentuknya masih waiting list saja. Karena untuk penyaluran dan proses untuk Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) baru bisa dilaksanakan kalau bangunannya sudah jadi," ungkap Anna.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.