Target Inflasi 3 Persen di Tengah Was-was Virus Corona
17 Februari 2020, 09:00:00 Dilihat: 302x

Jakarta -- Pemerintah mempertahankan target inflasi atau Indeks Harga Konsumen (IHK) 2020 tetap 3 persen, plus minus satu persen, di tengah kekhawatiran dampak wabah virus corona.
Hal tersebut telah disepakati dalam rapat Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) seperti disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo, Kamis (13/2).
Ia menuturkan TPIP telah memperhitungkan risiko kemunculan virus corona. "Saat kami hitung proyeksi inflasi tadi, kami sudah perhitungkan risiko yang muncul menekan inflasi, baik itu isu global seperti virus, harga komoditas global naik, itu sudah dihitung," katanya.
Tak hanya risiko dari eksternal, lanjut dia, TPIP juga telah memasukkan faktor domestik. Hasilnya, pemerintah dan bank sentral meyakini inflasi tahun ini bisa berada dalam rentang yang telah ditetapkan pada APBN 2020.
"Kami cukup confidence (percaya diri) dengan inflasi itu masuk range (rentang) sehingga stance (arah kebijakan) kami terakhir di Rapat Dewan gubernur (RDG), kebijakan moneter kami akan akomodatif. Dengan demikian tidak ada perubahan apapun," imbuh dia.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan pemerintah juga menargetkan sasaran inflasi harga pangan bergejolak (volatile food), selain inflasi IHK. Alasannya, volatile food menjadi penyumbang terbesar pada inflasi IHK.
Pada 2019, inflasi IHK tercatat sebesar 2,72 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka itu berada dalam sasaran pemerintah, yakni 3,5 persen plus minus satu persen.
Inflasi IHK disumbang oleh inflasi volatile food sebesar 4,3 persen, inflasi inti 3,02 persen (yoy), dan inflasi harga yang diatur oleh pemerintah atau administered price 0,51 persen.
"Indonesia adalah negara yang sering mengalami gangguan cuaca, makanya volatile food selalu bergejolak. Itu alasan kami mengendalikan volatile food," paparnya.
Untuk menjaga inflasi volatile food, ia bilang pemerintah akan menjaga disparitas harga antar waktu dan tempat. Maksudnya adalah pemerintah akan mengantisipasi perbedaan harga yang tajam antara musim panen dan musim paceklik.
Sebagaimana diketahui, harga bahan pangan di musim panen cenderung lebih murah karena pasokan berlebih. Sebaliknya, harga bahan pangan menjadi selangit ketika musim paceklik akibat kelangkaan pasokan.
Pemerintah juga akan menjaga disparitas harga antar tempat. Sebab, harga pangan di tempat dengan ketersediaan berlebih biasanya lebih murah, sedangkan di wilayah yang mengalami kelangkaan bahan pangan lebih mahal.
"Ini juga menjadi perhatian pemerintah dan BI dalam rangka pengendalian harga. Jadi bukan hanya terbatas pada tempat tapi juga antar waktu," katanya.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.