Mengakali Belanja Imlek Agar Dompet Tak Merem Melek
23 Januari 2020, 09:00:00 Dilihat: 291x

Jakarta -- Tinggal menghitung hari, warga keturunan Tionghoa akan merayakan tahun baru Imlek. Tahun ini, perayaan satu tahun sekali itu jatuh pada 25 Januari 2020.
Layaknya Lebaran dan Natal, masyarakat yang merayakan tentu akan banyak membelanjakan uangnya untuk membeli berbagai kue, baju baru, hingga menyiapkan angpau sebagai tradisi Imlek. Maklum, ini juga menjadi ajang kumpul keluarga besar.
Kalau tak pintar-pintar, bisa saja perayaan Imlek membuat kantong jebol. Gaji satu bulan habis untuk membeli barang-barang Imlek.
Perencana Keuangan Lusiana Darmawan mengatakan angpau menjadi hal pertama yang harus disiapkan dalam merayakan Imlek. Pasalnya, realisasi pemberian angpau kerap melebihi anggaran yang disiapkan sejak awal.
"Angpau ini harus didata untuk siapa saja, nominal berapa. Ini harus ada anggaran pastinya," ucap Lusiana kepada CNNIndonesia.com, Kamis (16/1).
Ia bilang masyarakat sebaiknya jangan memaksakan memberikan angpau dalam jumlah besar, tapi tak sesuai dengan kemampuan finansialnya. Jika dipaksakan, maka akan menguras tabungan dan membahayakan keuangan ke depannya.
"Kadang orang kan sudah mempersiapkan untuk keluarga inti, terus datang lagi keluarga yang lain. Jadi hati-hati juga soal angpau, mungkin siapkan back up," jelas Lusiana.
Selain angpau, masyarakat juga biasanya membeli baju baru untuk dipakai saat merayakan Imlek bersama kerabat. Tak ketinggalan, berbagai makanan khas Imlek menjadi hal yang wajib dibeli.
Lusiana bilang mereka yang merayakan bisa menggunakan bonus tahunan atau sisa tunjangan hari raya (THR) yang biasanya diberikan jelang Lebaran. Ia tak menyarankan masyarakat menggunakan gaji bulanannya untuk membeli keperluan Imlek.
"Jangan ambil dari gaji bulanan, gaji kan untuk operasional harian. Jadi bisa ambil uang dari pos THR, bonus tahunan," kata Lusiana.
Dengan menggunakan dana dari bonus, arus kas tentu tak akan terganggu. Jadi, seseorang harus menghitung rinci berapa dana yang dibutuhkan untuk belanja Imlek. Setelah itu, mereka bisa memperkirakan jumlah dana yang harus disisihkan dari bonus yang didapatkan dari kantor.
"Ini kan perayaan tahunan. Jadi enaknya pasti masyarakat bisa memperkirakan dana yang dibutuhkan," terang Lusiana.
Selain itu, masyarakat juga bisa memanfaatkan diskon yang kerap diberikan oleh peritel jelang momen Imlek. Lusiana menyebut hal ini bisa menghemat anggaran.
"Jadi harus lebih pintar, kalau beli baju baru cari yang diskon. Ini sangat membantu," tutur dia.
Di samping itu, Perencana Keuangan Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho menyatakan masyarakat bisa menyiapkan anggaran dari tiga hingga empat bulan sebelum perayaan agar kantong tak jebol. Misalnya, masyarakat bisa menyisihkan 10 persen gaji nya selama empat bulan berturut-turut.
Dari situlah, mereka bisa membelanjakan uangnya untuk membeli seluruh pernak-pernik Imlek. Dengan begitu, tak mengganggu gaji bulanan.
"Ini untuk meminimalisir gaji tidak habis, lebih baik cicil anggarannya dari tiga sampai empat bulan sebelumnya," kata Andy.
Sebagai gambaran, A mendapatkan gaji sebesar Rp5 juta per bulan. Dia bisa menyisihkan 10 persen atau sebesar Rp500 ribu selama empat bulan berturut-turut.
Artinya, anggaran A untuk berbelanja kebutuhan Imlek sebesar Rp2 juta. Jika nominalnya dirasa kurang, masyarakat bisa mengakali dengan memperbesar dana yang disisihkan atau memperpanjang waktu menabungnya menjadi lebih dari empat bulan.
"Jadi tergantung kebutuhan masing-masing. Tapi tetap harus bijak," imbuhnya.
Sementara, masyarakat juga bisa menginvestasikan dana yang disisihkan tiap bulan tadi ke beberapa instrumen investasi, misalnya reksa dana berbasis pendapatan tetap dan campuran, serta membeli logam mulia.
"Atau bisa juga setiap bonus yang didapat dan dana yang disisihkan diinvestasikan. Jangan saham tapi, karena kan jangka pendek. Cari yang stabil," jelas Andi.
Ia tak menyarankan masyarakat mengajukan utang hanya untuk berbelanja kebutuhan Imlek. Ini karena akan menjadi beban, sehingga gaji bulanan bisa jadi berkurang setelah perayaan Imlek.
"Harus tahu konsekuensinya, apalagi kan kalau ada bunganya. Jadi akan lebih mahal pengeluarannya kalau utang," pungkas Andi.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.