Penguatan Rupiah Diramal Buat Saham Ritel Bergairah
22 Januari 2020, 09:00:53 Dilihat: 271x

Jakarta -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau menguat 0,17 persen pada sepekan terakhir. Bahkan, sejak awal tahun hingga Jumat (18/1) mata uang Garuda berhasil terapresiasi 1,71 persen ke level Rp13.645 per dolar AS.
Analis Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial mengatakan penguatan rupiah terhadap dolar AS ditopang faktor eksternal; penandatanganan kesepakatan dagang fase pertama AS-China. Seperti diketahui, setelah kurang lebih dua tahun bersitegang, AS-China akhirnya meneken kesepakatan damai dagang fase pertama pada Rabu (15/1) lalu.
Salah satu poin kesepakatan dagang adalah AS setuju tidak mengenakan tarif tambahan atas produk China, serta memangkas bea masuk dari 15 persen menjadi 7,5 persen atas produk China senilai US$120. Sementara China sepakat membeli barang dari AS senilai US$200 miliar.
"Dengan ditandatanganinya kesepakatan dagang fase pertama, ini akan meredakan tensi dagang antara AS-China yang mana akan meningkatkan aktivitas para pelaku ekonomi seluruh dunia," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Tak hanya meredakan tensi dua negara, Janson menuturkan kesepakatan dagang memberikan katalis positif bagi harga komoditas dunia. Sebab, pasar menilai kesepakatan dagang AS-China memberikan kepastian bagi perdagangan global.
"Ini membuat harga komoditas dunia juga naik yang tentunya meningkatkan prospek pertumbuhan produk Domestik Bruto (PDB) global khususnya emerging market (pasar negara berkembang) termasuk Indonesia," ujarnya.
Sentimen positif penguatan rupiah turut memberikan angin segar bagi pasar modal. Seiring penguatan rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga turut naik 0,27 persen minggu lalu.
Bagi emiten di pasar modal, kata Janson, penguatan rupiah membawa berkah untuk saham perusahaan di sektor ritel khususnya yang berkecimpung di bidang impor. Maklum saja, penguatan rupiah terhadap dolar AS akan mengurangi biaya operasional emiten tersebut.
Ia merekomendasikan saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) untuk dikoleksi di tengah sentimen penguatan mata uang Garuda.
"Penguatan rupiah memberikan benefit (manfaat) untuk pemain ritel,"ucapnya.
Pekan lalu, saham Ace Hardware menguat 8,36 persen ke level Rp1.620 per saham. Tetapi, saham Mitra Adiperkasa masih melempem 4,59 persen di posisi Rp1.040 per saham. Janson memprediksi dua saham tersebut berpotensi naik jika penguatan rupiah terus berlanjut, sehingga saat ini adalah momentum tepat bagi pelaku pasar untuk mulai membeli saham Ace Hardware dan Mitra Adiperkasa.
Pada kuartal III 2019, Ace Hardware mencatat kenaikan penjualan 15,69 persen dari Rp5,16 triliun menjadi Rp5,97 triliun. Kenaikan penjualan ini membuat laba perseroan tumbuhan 4,27 persen dari Rp697,37 miliar menjadi Rp727,16 miliar.
Di sisi lain, Mitra Adiperkasa mengantongi penjualan 11,44 persen dari Rp13,82 triliun menjadi Rp 15,4 triliun. Pertumbuhan pendapatan perseroan menunjang kenaikan laba 15,27 persen dari Rp557,67 miliar menjadi Rp642,84 miliar.
Pendiri LBP Institute Lucky Bayu Purnomo menambahkan sektor pertambangan diramal juga meraup untung dari penguatan rupiah. Ia merekomendasikan beli untuk saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
"Salah satu alat transaksi dari sektor pertambangan adalah dolar AS, karenanya dengan penguatan rupiah terhadap dolar AS, maka pergerakan saham pertambangan menjadi unggulan," tuturnya.
Ia memperkirakan keperkasaan rupiah masih akan berlanjut hingga pertengahan tahun. Kondisi ini akan ditopang faktor eksternal kesepakatan dagang AS-China.
Selain itu, ia bilang laju rupiah bakal ditopang January Effect. Itu, merupakan efek penyusunan ulang portofolio oleh manajer investasi sehingga mengakibatkan likuiditas di pasar keuangan bertambah. Karenanya, ia meramal rupiah bisa menembus level Rp13.500-Rp13.600 per dolar AS dalam jangka menengah.
"Tingginya likuiditas itu menyebabkan rupiah masih digemari seiring dengan sentimen kesepakatan dagang AS-China," imbuhnya.
Selama rupiah menguat, lanjut dia, maka saham sektor pertambangan diyakini berpeluang menguat. Kenaikan sektor ini, juga ditopang prediksi kenaikan harga komoditas pasca terbitnya kesepakatan dagang fase pertama AS-China.
Ia memprediksi saham Aneka Tambang mampu mencapai level Rp869-Rp890 per saham. Pada penutupan pekan lalu, saham dengan kode ANTM itu terpantau melemah 0,59 persen ke Rp840 per saham.
Sementara itu, saham Timah dipercaya melaju ke level Rp910-Rp932 per saham di tengah penguatan rupiah. Pada penutupan pekan lalu, saham dengan kode TINS itu terpantau stagnan di level Rp880 per saham.
Terakhir, saham perusahaan perusahaan tambang Bukit Asam diperkirakan bisa mencapai posisi Rp2.763- Rp2.830 per saham. Pada penutupan pekan lalu, saham emiten tambang pelat merah itu mengalami koreksi 0,37 persen ke level Rp2.670 per saham.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.