Sri Mulyani Pantau Global, Meski Proyeksi Ekonomi Membaik
13 Januari 2020, 09:00:02 Dilihat: 260x

Jakarta -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku akan terus memantau perkembangan kondisi global, meski Bank Dunia memperkirakan potensi perbaikan ekonomi pada tahun ini. Kondisi global yang utama dilihat ialah perkembangan ketegangan hubungan antara Amerika Serikat dan Iran.
Diketahui, Iran meluncurkan rudal ke pasukan militer AS dan kedutaan besar Negeri Paman Sam di Irak. Kiriman rudal itu merupakan aksi balas dendam kepada AS atas kematian perwira tinggi militer Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani akibat serangan drone AS di Baghdad pekan lalu.
Sementara, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia akan tumbuh 2,5 persen pada 2020. Memang, proyeksi ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya 2,7 persen, namun proyeksi itu menandakan perbaikan ekonomi dunia pada tahun depan.
"Dari satu sisi, proyeksi itu lebih bagus. Itu kami welcome (sambut), kami oke. Kami positif. Tetapi di sisi lain, kami tidak menutup mata terhadap munculnya risiko-risiko seperti yang muncul pada dua minggu ini," ujar Sri Mulyani, Kamis (9/1).
Bendahara negara mengatakan pemantauan kondisi global perlu dilakukan karena ketegangan geopolitik bisa memberikan risiko bagi sektor perekonomian. Misalnya, mengerek harga komoditas di pasar perdagangan dunia, seperti harga minyak mentah.
Kemudian, ia turut melihat bagaimana dampak ketegangan geopolitik bagi hubungan dagang dan minat investasi dari sejumlah pihak. "Suasana dua minggu pertama di 2020 memberi dinamika yang sangat tinggi dengan kejadian di Iran. Jadi kami lihat bagaimana downside risk yang mempengaruhi proyeksi yang sudah disampaikan," katanya.
Respons Moody s
Di sisi lain, Sri Mulyani turut menanggapi proyeksi perlambatan ekonomi negara-negara di kawasan Asia Pasifik seperti dilaporkan lembaga pemeringkat internasional Moody s Investor Service. Dalam laporan ekonomi edisi Januari 2020, Moody s memperkirakan rata-rata ekonomi negara-negara di Asia Pasifik akan tumbuh 4 persen pada 2019-2021.
Proyeksi itu lebih rendah ketimbang periode 2014-2018 sebesar 4,4 persen. Faktor utama pelemahan ekonomi Asia Pasifik berasal dari ketidakpastian pada hubungan dagang Amerika Serikat dan China.
"Ini karena China selama ini dianggap ekonominya sedang adjustment ke bawah, jadi selalu ada dinamika dari proyeksi Asia Pasifik, itu sangat dipengaruhi oleh China," katanya.
Bersamaan dengan proyeksi ini, mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu kembali menekankan bahwa pemerintah akan terus mengawasi perkembangan dinamika yang terjadi.
"Makanya saya selalu mengatakan bahwa dinamika lah yang harus terus kami kawal atau kelola supaya tidak terlalu besar imbasnya ke dalam negeri," pungkasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.