Sri Mulyani Coba Akomodasi Masukan PBNU Soal Kredit Murah
31 Desember 2019, 09:00:02 Dilihat: 266x

Jakarta -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan mencoba mengakomodasi keinginan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mengubah skema penyaluran dana program pembiayaan murah, Ultra Mikro (UMi). Pernyataan itu dilontarkannya sebagai jawaban atas sindiran Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
Sebelumnya, dalam sebuah video, Said mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menerima sepeser pun dari penyaluran pembiayaan murah yang dijanjikan tersebut.
"Kami akan coba akomodir, tetapi tetap pada rambu-rambu tata kelola, karena kalau anggaran di dalam APBN itu namanya investasi, harus roll over, bukan hibah, kalau hibah itu diberikan seperti Program Keluarga Harapan yang kami berikan ke keluarga tidak mampu," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (26/12).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyatakan PBNU sempat meminta agar pembiayaan UMi tidak disalurkan melalui koperasi yang telah mapan. PBNU, sambung dia, meminta penyaluran UMi secara langsung kepada masyarakat melalui pondok pesantren. Namun, ia menjelaskan pendanaan UMi tidak bisa disalurkan secara individual melalui pondok pesantren lantaran bukan unit ekonomi.
"Artinya kreditnya itu kemudian tidak bisa membantu, karena di level ultra mikro itu pendampingan itu penting sekali," ucapnya.
Ia menyatakan pemerintah telah menyalurkan pembiayaan tersebut melalui beberapa institusi di bawah binaan PBNU.
"Kami bekerja sama dengan institusi yang memang membimbing dan memberikan dukungan kepada masyarakat yang merupakan peminjam ultra mikro. Seperti di PBNU itu, Koperasi Sidogiri, total ada lima koperasi yang sudah menerima Rp211 miliar," katanya.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, lima koperasi yang dimaksud Sri Mulyani meliputi, pertama, KSPPS BMT UGT Sidogiri di Pasuruan senilai Rp50 miliar. Kedua, KSPPS BMT Nusa Umat Sejahtera di Semarang senilai Rp100 miliar. Ketiga, KSSPS BMT El Anugrah Sejahtera di Langkat sebesar Rp8 miliar.
Keempat, KSPPS BMT Nuansa Umat Jatim di Sumenep sebesar Rp50 miliar. Terakhir, KSPPS BMT Ummat Sejahtera Abadi di Jepara sekitar Rp3 miliar.
Sri Mulyani menjelaskan pemerintah telah menganggarkan pembiayaan UMi sebesar Rp1,5 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sekaligus telah mendapatkan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Dana UMi tersebut disalurkan melalui beberapa instansi termasuk instansi yang terafiliasi dengan PBNU sebagai organisasi massa (ormas) besar yang memiliki banyak unit usaha mikro kurang lebih 5 juta-10 juta.
Selain instansi yang terafiliasi dengan PBNU, Sri Mulyani menyatakan pemerintah mendistribusikan pembiayaan UMi dengan lembaga lainnya seperti PT Bahana Artha Ventura, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM, dan PT Pegadaian (Persero).
"Karena tidak mungkin Kementerian Keuangan dengan dana yang dikelola pusat instansi pemerintah langsung memberikan kepada masyarakat individual. Makanya dilakukan melalui beberapa channeling agency (agen penyalur)," paparnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.