BI Catat Devisa Hasil Ekspor Oktober 2019 US$12 Miliar
30 Desember 2019, 09:00:42 Dilihat: 268x

Jakarta -- Bank Indonesia (BI) mencatat total devisa hasil ekspor (DHE) pada Oktober 2019 sebesar US$12 miliar. Mayoritas dana atau sebanyak 95 persen devisa masuk ke bank domestik.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengungkapkan data itu diperoleh dari 80 persen dokumen eksportir yang diterima BI. DHE ini juga mencakup 90 persen dari total perusahaan.
"Pada Oktober 2019, kepatuhan lebih tinggi," ucap Destry, Jumat (27/12).
Hanya saja, DHE yang dikonversi ke rupiah kurang dari 20 persen dari total DHE. Sementara, sisanya masih dalam bentuk mata uang dolar Amerika Serikat (AS).
"Relatif masih sedikit dan kami memahami sesuai dengan kebutuhan eksportir yang masih membutuhkan dolar AS untuk biaya kebutuhan impornya," kata Destry.
Kendati demikian, Destry menyatakan devisa yang masuk ke dalam negeri akan menambah persediaan dolar AS. Hal itu otomatis membantu menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Tapi bagusnya dana ada di bank domestik, sehingga menambah suplai dolar AS di domestik dan menyokong stabilitas kurs rupiah," jelasnya.
Mengutip RTI Infokom, rupiah bergerak menguat pada Jumat (27/12) sore. Mata uang Garuda itu naik 0,04 persen atau 5 poin ke level Rp13.950 per dolar AS.
Sementara itu, BI dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan akan mengimplementasikan Sistem informasi Monitoring Devisa Terintegrasi Seketika (Simodis) pada 1 Januari 2020 mendatang.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan pengusaha untuk melakukan pelaporan terkait devisa yang masuk ke dalam negeri.
"Dengan integrasi sistem pelaporan data dan informasi terkait devisa, kami akan mendapatkan data terkait dokumen kepabeanan dan cukai, dan juga terkait arus uang," ujar Destry.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan bakal ada insentif bagi pengusaha yang patuh, termasuk sanksi bagi yang bandel. Makanya, ia mengimbau agar semua pengusaha mengikuti aturan yang berlaku.
"Prinsipnya kami berikan insentif fiskal, salah satunya dengan berdasarkan tingkat kepatuhan Simodis, sebaliknya ada sanksi administrasi untuk pengusaha yang tidak patuh," ucap Heru.
Salah satu insentif bagi eksportir yang patuh, yakni Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), Kawasan Berikat (KB), dan Authorized Economic Operator (AEO). Selain itu, kepatuhan pengusaha juga bisa dijadikan pertimbangan dalam proses layanan restitusi pajak.
Sementara, sanksi yang diberikan bisa berupa administrasi, penundaan pelayanan, hingga pemblokiran. Kemudian, hasil rekonsiliasi pengusaha yang tidak patuh bisa dijadikan salah satu indikator dalam pengawasan melalui skema joint program antara DJBC dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.