Cara Ampuh Mengeluarkan Diri dari Jeratan Utang
02 Desember 2019, 09:00:00 Dilihat: 288x

Jakarta -- Permasalahan utang kembali menelan korban. Seorang petugas keamanan ditemukan tewas gantung diri di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Kamis (28/11).
Kapolsek Sawah Besar Komisaris Eliantoro Jalmaf mengatakan berdasarkan keterangan para saksi, korban disebut memiliki utang sebesar Rp22 juta
"Dari beberapa keterangan sekuriti dia lagi pinjaman uang sebanyak Rp22 juta, ada beberapa teman sekuriti yang dimintai uang," kata Eliantoro saat dikonfirmasi.
Perencana Keuangan Zelts Consulting Ahmad Gozali mengatakan masalah utang kadang memang menimbulkan beban berat bagi beberapa orang. Beban terberat dari utang bukanlah untuk membayarnya kembali.
Tapi katanya, beban terberat terdapat pada rasa malu pada keluarga atau orang terdekat. Akan tetapi, jika seseorang melakukan bunuh diri akibat utang, ia menilai hal ini bukan lagi masalah finansial, namun lebih kepada masalah psikologis.
Karenanya, ia bilang jika sudah kadung terjerat utang, solusi paling utama adalah meminta dukungan dari keluarga dan orang. Ia menyarankan seorang yang berhutang alias debitur harus mengakui masalah yang sedang dihadapi.
Pahit memang. Tapi, pengakuan jujur seorang debitur kepada keluarga atau orang terdekat mereka bisa bermanfaat guna mendapatkan dorongan moral dalam menyelesaikan masalah utang tersebut dengan cara yang bijak dan benar.
"Dengan cara itu, setidaknya kita jadi mengakui ada yang salah dengan cara kita kelola uang, ada yang salah sampai-sampai terjerat hutang seperti itu. Jika masalah ini dipendam sendirian, kadang yang terjadi adalah penyangkalan," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Meski sulit, ia menegaskan di balik peliknya setiap permasalahan utang terdapat solusi. Gozali menyatakan pembayaran cicilan utang wajib jadi prioritas saat menerima penghasilan.
Ia mengimbau masyarakat yang memiliki utang untuk meruntuhkan egonya supaya cicilan utang bisa dibayar. Bila seseorang memiliki utang, ia harus berani mengurangi standar makan agar kewajiban bisa segera dilunasi.
Orang tersebut juga bisa bekerja sambilan untuk mendapatkan tambahan penghasilan demi membayar utang.
"Utang itu ibarat pendarahan , harus di-stop dulu pendarahannya sebelum diobati lukanya," paparnya.
Ia melanjutkan kalau pendarahannya tak kunjung berhenti, maka jalan lainnya adalah amputasi .
"Dalam hal ini berarti menjual aset agar hutangnya bisa lunas, atau minimal berkurang dengan signifikan," ucapnya.
Senada, Perencana Keuangan Safir Senduk menuturkan terdapat empat langkah efektif untuk keluar dari jeratan utang.
Pertama, mendahulukan cicilan utang dari penghasilan bulanannya. Kedua, jika penghasilan tidak cukup untuk menutupi cicilan, maka debitur dianjurkan mencari penghasilan tambahan lewat kerja sampingan.
Ketiga, melepas sebagian aset yang dimiliki seperti perhiasan, barang elektronik maupun otomotif untuk membayar utang. Keempat, tapi tidak dianjurkan; menutup utang dengan melakukan pinjaman lain alias gali lubang tutup lubang.
Safir menekankan solusi terakhir baru bisa diambil apabila seorang debitur tak mampu melaksanakan tiga solusi terdahulu. Pasalnya, gali lubang tutup lubang justru akan merugikan si debitur lantaran utangnya makin menumpuk.
"Jadi sebaiknya gali lubang tutup lubang baru dilakukan kalau dia tidak mampu cari penghasilan tambahan, lalu dia tidak punya barang lagi untuk dijual, dan dia tidak mau mencicil utangnya atau dia mau sekalian bayar," paparnya.
Kalau pun terpaksa menambah utang, ia menganjurkan masyarakat meminta bantuan kepada keluarga atau orang terdekat. Alasannya, bunga dari pinjaman keluarga maupun orang terdekat cenderung lebih ringan bahkan tanpa bunga dibandingkan dengan pinjaman dari lembaga jasa keuangan resmi.
Safir mewanti-wanti masyarakat untuk tak sekali-kali mencoba utang kepada rentenir. Alasannya, meskipun utang lebih cepat cair namun bunganya mencekik.
"Secara finansial hitungan untung rugi, lebih menguntungkan pinjam ke saudara yang tidak pakai bunga," paparnya.
Selain solusi-solusi di atas, ia bilang dalam kondisi terdesak seorang karyawan bisa mengajukan pinjaman kepada perusahaan. Selanjutnya, pembayaran utang bisa dilakukan dengan pemotongan gaji karyawan secara otomatis tiap bulannya usai gajian.
Dalam hal ini, lanjutnya, dibutuhkan keterbukaan antara pegawai dengan manajemen kantor. Toh, sebuah perusahaan tentunya memiliki uang yang lebih banyak dibandingkan karyawannya, sehingga tak ada salahnya jika perusahaan membantu karyawan dengan pertimbangan tertentu.
"Kalau orang sudah memiliki utang yang bekerja adalah rasa panik dan emosi. Nah, kalau sudah panik dan emosi dia tidak bisa berpikir secara jernih, kalau tidak bisa berpikir secara jernih ya dia akan putus asa," ucapnya.
Utang memang seharusnya dihindari, namun tidak dapat dipungkiri dalam kehidupan kadang ditemui kondisi darurat yang memaksa seseorang mengambil pinjaman.
Safir menuturkan jika terdesak mengambil pinjaman, ia menyarankan cicilan utang maksimal 30 persen dari pendapatan bulanan. Misalnya, gaji bulanan yang diterima adalah Rp10 juta, maka cicilan utang setiap bulannya tidak boleh dari Rp3 juta. Jumlah cicilan tersebut merupakan total seluruh cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya.
Perhitungan pendapatan ini, lanjutnya, tidak memasukkan gaji bulanan istri jika sang istri tak bersedia menyerahkan gajinya untuk membayar utang. Rasio tersebut mengantisipasi pengeluaran untuk kebutuhan pokok setiap hari misalnya makan dan pendidikan anak.
"Yang sakit itu kalau penghasilan Rp10 juta tapi cicilan utang Rp7 juta, dia memang bisa bayar utangnya tapi dia tidak bisa hidup," ujarnya.
Ia menuturkan jika rasio utang melebihi 30 persen, maka ia menyarankan masyarakat untuk mencari penghasilan tambahan.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.