Bulog Bakal Guyur 600 Ribu Ton Beras untuk Operasi Pasar
07 Oktober 2019, 09:00:00 Dilihat: 248x

Malang -- Bulog akan menggelontorkan 600 ribu ton beras medium untuk operasi pasar di seluruh wilayah Indonesia hingga akhir tahun nanti. Operasi pasar dilakukan demi menurunkan harga beras yang sedang melambung .
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh menyebut penyaluran beras untuk Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSA) tahun ini dibidik 1 juta ton. Namun, Bulog baru menyalurkan beras untuk operasi pasar sebanyak 340 ribu ton per September 2019.
"Target penyaluran beras operasi pasar 1 juta ton. Ini baru 340 ribu ton. Jadi, masih ada sekitar 600 ribu ton lagi yang harus kami gelontorkan," ujarnya ditemui di Malang, Jawa Timur, Jumat (4/10).
Untuk merealisasikan itu, kegiatan operasi pasar akan dilakukan setiap hari hingga akhir tahun ini. Setidaknya, 3.000-5.000 ton beras per hari akan digelontorkan.
"Pak Menteri Perdagangan (Enggartiasto Lukita) meminta 5 ribu ton per hari, saat ini masih 3 ribu. Nanti setelah Oktober kemungkinan di atas 5 ribu ton per hari," kata Tri.
Dengan upaya ini, ia berharap harga beras bisa turun di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang telah dipatok pemerintah. Rinciannya, HET untuk Jawa, Lampung, Sumatera Selatan Rp9.450 per kilogram (kg), Pulau Kalimantan Rp9.950 per kg, dan Maluku Rp10.250 per kg.
"Target turun di bawah HET. Dua minggu ini kami hajar terus," imbuhnya.
Hanya saja, ia tak menampik harga beras sulit turun pada November 2019 hingga Februari 2020 nanti. Sebab, secara tren, permintaan selalu meningkat ketika akhir dan awal tahun.
"Harga pasti tinggi. Itu ada hari keagamaan, lalu panen kan sudah berkurang. Januari belum panen," tutur Tri.
Walaupun permintaan akan naik, tapi ia memastikan stok beras tetap aman hingga musim panen selanjutnya. Ia menyatakan pasokan beras saat ini sebanyak 2 juta ton.
"Artinya, stok perhitungan kami pas untuk musim panen berikutnya. Musim panen berikutnya Maret dan April 2020," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengingatkan agar Bulog tak berhenti melakukan operasi pasar demi menekan harga di pasar. Ia tak menampik cuaca masih belum kondusif untuk memproduksi berbagai bahan pangan.
"Dalam beberapa waktu ke depan ada potensi kenaikan permintaan bahan pokok pada Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Sementara, kondisi cuaca masih belum kondusif untuk produksi pangan nasional," kata Enggar.
Enggar menyampaikan data yang didapat dari Badan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan tingkat hujan rendah dan menengah masih akan terjadi di Sumatera bagian selatan, Pulau Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi bagian Selatan.
"Dengan demikian, kami harus benar-benar melihat ketersediaan bahan pokok dan pantau harga. Itulah makanya sudah waktunya dilakukan operasi pasar," tandasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.