Sri Mulyani Ungkap Alasan Subsidi Energi 2020 Susut
22 Agustus 2019, 09:00:01 Dilihat: 251x

Jakarta -- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan subsidi energi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 menurun karena dipengaruhi acuan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan harga komoditas.
"Subsidi dalam APBN ini basisnya adalah volume, dikaitkan dengan harga. Harga dipengaruhi nilai tukar dan harga komoditas," ucap Sri Mulyani, Selasa (20/8).
Dalam RAPBN 2020, subsidi energi turun menjadi Rp137,5 triliun dari prospek 2019 yang mencapai Rp142,6 triliun. Subsidi ini terdiri dari listrik, serta bahan bakar minyak (BBM) dan liquified Petroleum gas (LPG).
Penurunan terutama terjadi pada subsidi BBM dan LPG dari Rp90,3 triliun menjadi Rp75,3 triliun. Sementara itu, listrik dinaikkan menjadi Rp75,3 triliun dari sebelumnya Rp90,3 triliun.
Adapun, nilai tukar rupiah dalam RAPBN 2020 ditetapkan di angka Rp14.400 per dolar AS. Posisinya lebih kuat dibanding asumsi makro dalam APBN 2019 yang dipatok sampai Rp15 ribu per dolar AS.
Kendati begitu, Sri Mulyani menyebut akan mengamati perubahan rupiah dan harga komoditas ke depannya. Hal ini untuk menentukan apakah perlu perubahan kebijakan terkait subsidi energi.
"Dari sisi harga dinamikanya mungkin tidak sama persis dengan asumsinya," ucapnya.
Secara terpisah, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menyatakan penurunan subsidi energi pada 2020 karena belum memperhitungkan kurang bayar subsidi secara menyeluruh seperti pada tahun ini. Dengan demikian, secara nominal jumlah yang dibutuhkan lebih rendah.
"Jadi outlook pada 2019 lebih tinggi karena sudah memperhitungkan kurang bayar subsidi energi hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kalau 2020 belum makanya 2020 angkanya menurun," kata Askolani.
Namun begitu, ia memastikan semua ini tak akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Sebab, jumlah volume BBM dan LPG yang akan digelontorkan tak berkurang seperti nilai subsidinya.
"Tidak ada pemangkasan (volume dari subsidi yang diberikan)," jelasnya.
Diketahui, volume konsumsi BBM tahun depan sebanyak 15,87 juta kiloliter. Angka itu justru naik dari tahun ini yang hanya 14,5 juta kiloliter.
Sementara itu, target volume LPG tabung 3 kg sebanyak 6,98 juta metrik ton atau hampir sama dengan tahun ini. Bila diurutkan sepanjang 2015-2018, konsumsi LPG tabung 3 kg naik dari 5,6 juta metrik ton pada 2015 menjadi 6,53 juta metrik ton pada tahun lalu.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.