Menko Darmin: Neraca Pembayaran jadi Titik Lemah Ekonomi RI
12 Agustus 2019, 09:00:24 Dilihat: 240x

Jakarta -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai kondisi neraca pembayaran menjadi titik terlemah dari kinerja perekonomian Indonesia selama lima tahun terakhir dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meski, secara angka, ekonomi Indonesia cukup stabil dan mampu tumbuh di kisaran 5 persen.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) menorehkan angka defisit sebesar US$2 miliar pada kuartal II 2019. Sementara, NPI per semester I 2019 hanya mencatatkan surplus minim sekitar US$400 juta.
"Kami semua tahu, di bidang perdagangan internasional, indikator neraca pembayaran saya kira menjadi titik lemah yang utama," ungkap Darmin di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (9/8).
Menurut Darmin, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif terjaga karena beberapa indikator terus menunjukkan perbaikan. Misalnya, pertumbuhan ekonomi yang sempat menyentuh kisaran 4,9 persen, kini cukup stabil di kisaran 5 persen.
Lalu, inflasi yang pernah melebihi 10 persen pada krisis ekonomi di penghujung orde baru sudah berangsur turun dan stabil di kisaran 3 persen sampai 4 persen dalam beberapa tahun terakhir. Tak ketinggalan, tingkat pengangguran, tingkat kesenjangan alias gini ratio, tingkat kemiskinan, ikut turun dan menoreh sejarah baru bagi bangsa ini.
"Di pemerintah Pak Jokowi, kami mampu mewujudkan pertumbuhan yang mungkin bukan yang paling tinggi, tapi cukup baik di antara negara dalam lingkungan global yang sedang bergejolak. Tapi, tentu ini tidak berarti semua beres," jelasnya.
Untuk itu, menurutnya, Indonesia perlu transformasi ekonomi, khususnya melalui industri agar bisa memulihkan kinerja neraca pembayaran. Ia melihat roda ekonomi yang sebelumnya kerap digerakkan oleh sektor tradisional, kini beralih ke modern agar bisa menambah nilai produk yang dihasilkan.
"Sebenarnya, bukan petani pindah dari desa, pertanian ke industri. Dia (petani) bisa tetap bertani, tapi tidak sendiri. Harus ada manajemen cluster, ini yang namanya transformasi," jelasnya.
Lebih lanjut, untuk mendorong transformasi ekonomi, maka pemerintah ke depan tetap perlu melakukan penguatan infrastruktur dan kelogistikan, reforma agraria, dan pembangunan sumber daya manusia (SDM).
"Pembangunan infrastruktur tetap harus terus berlanjut. Pemerintah juga menyiapkan SDM dengan program besar reformasi," imbuhnya.
Lebih lanjut, pemerintah juga akan terus meningkatkan realisasi investasi ke sektor riil untuk pembangunan industri, baik hulu hingga ke hilir. Tak ketinggalan, penguatan koordinasi kebijakan moneter dan fiskal akan terus dilakukan.
Sumber : cnnidonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.