Rupiah Berpeluang di Bawah Rp14 Ribu per Dolar AS Tahun Depan
21 Juni 2019, 09:00:05 Dilihat: 272x
Jakarta -- Bank Indonesia (BI) meramal nilai tukar rupiah bakal menguat dan berpeluang kembali berada di bawah Rp14 ribu per dolar AS pada tahun depan. Perkiraan bank sentral, rupiah akan berada di rentang Rp13.900-Rp14.300 per dolar AS.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan terdapat empat faktor yang akan mendukung penguatan rupiah tahun depan. Pertama, prospek perekonomian Indonesia yang akan membaik, mulai dari pertumbuhan ekonomi, inflasi, hingga defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
"Pertumbuhan ekonomi atau prospek yang membaik ini akan memperbaiki sentimen yang positif bagi aliran modal asing ke Indonesia baik portofolio maupun PMA (penanaman modal asing)," ujar Perry di Jakarta, Senin (17/6).
Kedua, kondisi pasar keuangan global tahun depan akan lebih baik dibanding tahun ini. Ia memperkirakan perang akan mereda, sedangkan kebijakan bank sentral negara lain, termasuk The Federal Reserve (The Fed) yang akan cenderung dovish atau lebih longgar.
"Semula The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga tapi diperkirakan akan ada penurunan suku bunga, demikian juga di bank sentral lain. Ini akan memberikan faktor positif atas masuknya aliran modal masuk sehingga menjaga stabilitas," jelas dia.
Ketiga, sinergi kebijakan diambil BI, pemerintah, maupun dengan OJK. Perry memastikan mereka akan bersinergi menjaga defisit transaksi berjalan, mendorong arus masuk modal asing dan pertumbuhan ekonomi.
Keempat, pasar valuta asing (valas) lebih baik dengan instrumen investasi yang lebih bervariasi. Ia juga menekankan pihaknya akan terus mengembangkan dan memperdalam pasar keuangan.
"Akan kami kembangkan interest rate swap, pasar valas ini bisa lebih baik. Keempat faktor tadi akan membuat rupiah Rp13.900-Rp14.300 per dolar AS.
Sementara itu, pemerintah dan komisi XI DPR RI menyepakati rupiah pada tahun depan pada rentang Rp14 ribu hingga Rp14.500 per dolar AS untuk asumsi makroekonomi RAPBN 2020. Asumsi rupiah tersebut akan menjadi salah satu dasar perhitungan pemerintah untuk membuat anggaran.
Sumber : cnnindonesia.com