Pemerintah Gandeng Fintech Uji Coba Penyaluran Bansos
29 April 2019, 09:00:03 Dilihat: 293x

Jakarta -- Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) mengatakan pemerintah akan menjajaki kerja sama dengan perusahaan teknologi yang bergelut di sektor keuangan (financial technology/fintech) untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) ke masyarakat kurang mampu.
Namun sebelum itu, akan ada proyek percobaan (pilot project) terlebih dulu. Proyek sedianya dilakukan tahun ini.
Ketua Sekretariat DNKI sekaligus Deputi bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan pihaknya sudah mendekati beberapa fintech skala besar untuk menggelar pilot projecttersebut. Hanya saja, ia enggan menyebut nama fintech yang sudah didekati hingga saat ini.
Fintech yang tengah didekati berjenis payment, clearing, settlement. Mereka merupakan fintech yang khusus memberikan layanan sistem pembayaran dan uang elektronik.
"Kelihatannya kami mau coba pilot project di tahun ini. Kalau lancar, akan kami teruskan," ujar Iskandar, Rabu (24/4).
Menurutnya, pilot project ini akan menjadi penentu, apakah kerja sama dengan fintech untuk penyaluran bansos diperlukan atau tidak. Nantinya, jika memang penyaluran bansos menggunakan fintech kalah efisien dari saat ini, pemerintah bisa jadi tak melanjutkan kerja sama.
Menurutnya, banyak persiapan yang dibutuhkan agar fintech siap menyalurkan bansos. Pertama, fintech tersebut harus punya infrastruktur teknologi yang banyak di seluruh Indonesia.
Sebagai contoh, tiap-tiap toko yang menjadi e-warong harus memiliki mesin Electronic Data Capture (EDC) agar fintech bisa dimanfaatkan untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Ia kemudian membandingkan infrastruktur pembayaran non-tunai yang dimiliki PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) di berbagai pelosok daerah.
"Makanya kami sampai saat ini masih jajaki (fintech) yang besar-besar saja. Kalau ternyata infrastruktur mereka (fintech) belum masuk pelosok, kan jadi mempersulit. Untuk apa mempersulit yang sudah efisien," jelas dia.
Faktor kedua, keamanan fintech. Jangan sampai, sistem fintech selalu bermasalah ketika penerima bansos menggunakannya untuk membeli kebutuhan pokok.
"Dan juga harus jelas, kalau memang pembelian ini menggunakan QR Code, apakah nanti merchant dan masyarakat bisa menggunakannya? Makanya ini sedang kami pelajari dulu," imbuh dia.
Sejatinya, pemanfaatan fintech untuk penyaluran bansos ini merupakan langkah pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan. Sebab, sesuai Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif, inklusi keuangan harus mencapai 75 persen dari total populasi di 2019.
"Tapi kalau misal nanti fintech belum siap, ya jangan dulu (penyaluran bansos lewat fintech). Sehingga kami tidak menargetkan waktu spesifik, kapan sedianya fintechsudah bisa menyalurkan bansos. Rencananya pilot project dulu tahun ini," jelas dia.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.