Operator Temukan Potensi Cadangan Minyak di Blok Pongkah
17 April 2019, 09:00:00 Dilihat: 343x
Jakarta -- Operator Blok Pangkah menemukan potensi temuan cadangan minyak baru dari eksplorasi sumur Tambakboyo-3 di perairan utara Lamongan.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengungkapkan penemuan potensi cadangan tersebut masih berada pada tahap awal. Operator masih harus melakukan dua kali pengeboran untuk menentukan seberapa besar cadangan minyak di Tambakloyo.
"Menentukan penemuan ini signifikan atau tidak nanti pada tahap setelah ini," ujar Arcandra di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis (11/4).
Blok Pangkah saat ini dioperatori sepenuhnya oleh Saka Energi Indonesia. Setelah Saka operator mengetahui besaran cadangan, operator akan mengajukan rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) kepada pemerintah. Jika PoD tersebut disetujui, pemerintah baru bisa menyatakan temuan lapangan lepas pantai(offshore) tersebut sebagai cadangan terbukti.
"Saya berharap PoD bisa secepatnya," ujarnya.
Setelah dikembangkan, Arcandra berharap temuan tersebut bisa menghasilkan produksi minyak dalam tempo 5 tahun.
Menurut Arcandra, pengembangan lapangan offshore di Indonesia menemui tantangan utama. Pertama, menemukan lapangan offshore yang berpotensi untuk dikembangkan. Kedua, lapangan offshore memiliki risiko yang besar sehingga terkadang KKKS kurang berani dalam melakukan eksplorasi di daerah baru.
Ketiga, ketersediaan rig di Indonesia terbatas. Terakhir, investasi yang dikeluarkan untuk lapangan offshore besar.
Dalam keterangan resmi Kementerian ESDM, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sukandar mengatakan akan membantu KKKS untuk melakukan kegiatan operasi lebih cepat dan efisien termasuk menyelesaikan hambatan yang timbul khususnya terkait perijinan.
"Untuk menyelesaikan hambatan-hambatanparaKKKS, kami akan berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait untuk menyelesaikannya sehingga kegiatan mereka dapat cepat berjalan,"ujarSukandar
Berdasarkan catatan SKK Migas, tahun lalu telah dikerjakan 36 sumur khusus eksplorasi di seluruh Indonesia. Tahun ini jumlahnya direncanakan meningkat lebih dari 2 kali lipat yaitu sebanyak 82 sumur. Hal ini menurut Sukandar menandakan kegiatan eksplorasi sudah aktif dan diharapkan akan ada discovery-discovery baru yang lain.
"Namun untuk sumur eksploitasi dan eksplorasi totalnya lebih banyak lagi. Tahun ini sekitar 427 sumur dan tahun depan juga kurang lebih sama," ujarnya.
Untuk mendorong eksplorasi, SKK Migas dan KKKS melakukan komitmen investasi sekitar US$2 miliar.
"Dengan tambahan tersebut akan semkin banyak sumur eksplorasi yang akan di drill, semakin banyak seismik yang akan dilakukan dalam 10 tahun kedepan. US$2 billion is not small. Ini era baru bagi migas Indonesia," ujarnya.
Sumber : cnnindonesia.com