IGJ: Jokowi Stabilkan Rupiah dengan Menumpuk Utang
19 Januari 2015, 10:32:55 Dilihat: 365x
"Utang luar negeri yang ditumpuk habis untuk membiayai impor pangan, impor minyak dan impor bahan baku industri. Sementara produksi dan produktifitas nasional disedot sehabis habisnya hanya untuk membayar bunga utang," ujar Salamuddin
Jakarta, Aktual.co — Pada tanggal 8 Januari 2015 waktu New York, Pemerintah Indonesia telah melakukan transaksi penjualan Surat Utang Negara (SUN) valuta asing (global bond) dalam denominasi dolar AS sebesar US$4 miliar. Penjualan global bond tersebut merupakan bagian dari Program Global Medium Term Notes Indonesia sebesar US$ 30 miliar atau sekitar Rp360 triliun.
Pengamat Ekonomi dari Indonesia for Global Justice (IGJ) Salamuddin Daeng menilai, langkah Jokowi - JK medapatkan penerimaan devisa dari utang luar negeri dalam rangka mempertahankan nilai tukar dengan menumpuk utang Jelas keliru dan cacat serta melawan nilai-nilai Trisakti. Ia juga berpendapat bahwa rupanya hal inilah yang membuat rupiah hingga hari ini belum terjungkal.
"Utang luar negeri yang ditumpuk habis untuk membiayai impor pangan, impor minyak dan impor bahan baku industri. Sementara produksi dan produktifitas nasional disedot sehabis habisnya hanya untuk membayar bunga utang," ujar Salamuddin melalui pesan elektronik yang diterima Aktual, Senin (19/1).
Ia menerangkan, Indonesia pada dasarnya tidak lagi memerlukan utang, jeratan barang impor dan ketergantungan pada modal asing, apabila sumber keuangan nasional, didukung kekayaan alam melimpah serta pasar yang sangat besar dapat dikelola dengan benar oleh bangsa Indonesia sendiri. Penguatan ekonomi nasional tidak mungkin terjadi apabila Jokowi tidak melakukan langkah sentralisasi sistem ekonomi, integrasi kelembagaan ekonomi dan konsentrasi sumber daya fiskal dan keuangan nasional prasarat membangun fondasi ekonomi nasional.
"Upaya tersebut hanya dapat dilakukan dengan mengakhiri sistem ekonomi di atas UUD amandemen yang menyebabkan kekayaan nasional, potensi keuangan nasional, segenap resourcess nasional terpragmentatasi, dikuasai oleh kartel, sindikat dan mafia dalam kekuasaan, sehingga tidak dapat digunakan secara optimal dalam memperkuat kapasitas nasional," terangnya.
"Cara Presiden Jokowi mencari devisa dan menjaga nilai tukar dengan menumpuk utang justru akan menjadi bola salju yang akan menghempaskan jokowi dan menjerumuskan bangsa Indonesia dalam jurang kehancuran," tegasnya.
Source