KUALA LUMPUR - Harga saham AirAsia turun 11,6 persen setelah salah satu pesawat Air Asia QZ8501 dinyatakan hilang sejak Minggu 28 Desember 2014.
Seperti diketahui, pesawat berangkat dari Surabaya menuju Singapura. Pesawat dinyatakan hilang karena cuaca buruk.
Seperti dilansir Reuters, Senin (29/12/2014), saham AirAsia jatuh menjadi 2,56 ringgit, dan merupakan level terendah sejak 28 November. Saham AirAsia sendiri telah naik 21,4 persen sejak awal tahun ini.
Sebagai informasi, 49 persen saham AirAsia dimiliki oleh operator asal Malaysia, sisanya adalah investor lokal.
Sejumlah negara tetangga ikut mencari keberadaan pesawat AirAsia tersebut. Salah satunya Malaysia dan Singapura.
Pejabat Kementerian Transportasi Hadi Mustofa mengatakan, kemarin, Tim SAR memutuskan untuk menghentikan pencarian pesawat pada pukul 17.30 WIB.
“Kami mengakhiri pencarian pukul 17.30 WIB (18.30 waktu Malaysia) karena kondisi mulai gelap. Cuacanya juga tidak bagus, mengingat sudah mulai mendung,” kata Hadi Mustofa, seperti diberitakan AFP.
“Senin, kami akan mulai melakukan pencarian pada pukul 07.00 WIB atau bahkan bisa lebih cepat jika cuaca membaik,”ujar dia.
(rzk)